Rabu, 12 September 2012

Suatu Amalan yang Menjadi Rahasia Sukses Bos Kebab Baba Rafi


Hendi Setiono, Bos Kebab Baba Rafi

Hendi memulai bisnisnya di usia 20 tahun setelah men-DO-kan diri Jurusan Teknik Informatika ITS. Modalnya Rp 4 juta. ‘’Duit pinjaman arek-arek dan saudara,” katanya. Tentu tidak jreng langsung sukses seperti sekarang. ‘’Saya pernah jatuh bangun, bakan berdarah-darah.”

Kini Karyawannya mencapai 700 orang, 200 diantaranya berpendidikan S1 hingga S2. Omzetnya puluhan miliar, dan 25% di antaranya masuk kantong Hendi sebagai laba bersih. Kebabnya juga menjangkau Malaysia, lewat bendera Baba Rafi Malaysia Sdn Berhad.

Rahasia suksesnya

Salah satu ‘’10 Tokoh Pilihan 2006’’ versi majalah Tempo ini menyebut satu amalan penting: sedekah. Ini pun bukan sembarang sedekah, melainkan jurus sedekah khas Wisatahati asuhan Ustadz Yusuf Mansur.

“Saya yakin istilah ‘inden rezeki’. Orang biasanya membayar zakat 2,5 persen dari keuntungan. Saya membaliknya, sebelum ada untung, harus bayar zakat dulu,” ungkap Hendi yang rutin bersedekah ke tujuh yayasan yatim-piatu. “Pokoknya, kalau omzet turun, kita hajar dengan sedekah,” ia menegaskan.

Dengan kesadaran itu pula, Hendi hampir tak pernah menghambur-hamburkan uang untuk hobi yang hedonis semisal clubbing di tempat hiburan malam.

“Kalau jalan-jalan ke mal, itu rutin. Tapi, saya dan keluarga tidak konsumtif. Paling-paling hanya lihat tren fashion saat ini untuk diterapkan ke bisnis saya. Misalnya, untuk desain pakaian karyawan dan outlet-outlet,” ujar pria kelahiran 30 Maret 1983 ini.

Ingin lebih banyak membantu sesama, bapak dari Rafi Darmawan, Reva Audrey Sahira, dan Ready Enterprise ini lebih suka memakai uangnya untuk melebarkan sayap bisnis. Misalnya, dia kini merintis gerai Roti Maryam Aba-Abi, roti khas Timur Tengah. Sekarang sudah puluhan outlet di Jawa Timur.

Salah satu ‘’Duta Mandiri’’ ini juga mendirikan Baba Rafi Palace. Sudah ada dua pondokan megah yang disewakan di Surabaya. “Di Siwalankerto, ada 18 kamar dengan tarif Rp 700 ribu per bulan per kamar. Lalu di Prapanca ada 16 kamar, tarifnya Rp 1,2 juta per bulan,” ia mengungkapkan.

Perjalanan Sang Tuna Wisma Menjadi Miliarder


Chris Gardner Lahir di Milwaukee, Winconsin pada 9 Februari 1954, dengan nama lengkap Christopher Gardner kehidupannya dimulai dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Dia satu-satunya anak laki-laki dalam keluarganya, yang diasuh oleh orangtua tunggal, yaitu ibunya. 

Ibunya yang bekerja sebagai guru dan juga mengambil berbagai pekerjaan sambilan masih saja tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Ayah, adalah pribadi yang tidak pernah ia kecap dan itu sangat mempengaruhi kehidupannya. Dalam pertumbuhannya, Gardner berpindah dari rumah saudara ke rumah panti asuhan. Hingga Gadner memasuki sekolah militer, Gadner baru tahu bahwa tempat terburuk di dunia ini adalah rumah dimana ia tinggal bersama ibunya dan ayah tirinya. Penyiksaan yang diterimannya dari ayah tirinya ternyata lebih kejam dari pada disiplin militer Amerika Serikat.

Setelah putus sekolah tinggi, Gardner berbohong tentang usia dan bergabung dengan US Navy. Ia berharap untuk menjadi seorang tenaga medis dan bisa keliling dunia, tetapi itu tidak pernah dicapainya. Ia hanya sampai di North Carolina. Namun, pengalaman itu memperkenalkan Gardner ke ahli bedah jantung, yang kemudian mempekerjakan Gardner sebagai asisten penelitian klinis di University of California Medical Centre di San Francisco. Gardner menikmati pekerjaan, tetapi ia hanya memiliki penghasilan $ 7,400 per tahun dan ia ingin lebih.

Gardner bermain-main dengan gagasan untuk menjadi seorang dokter, tapi ia memutuskan bahwa tahun-tahun melunasi pinjaman untuk sekolah medis bukanlah untuk dia. Sebaliknya, ia menjadi penjual alat medis, dengan penghasilan $ 16.000 per tahun. Dia memuat peralatan ke mobilnya pada suatu hari dan sesuatu terjadi yang akhirnya mengubah kehidupan Gardner untuk selamanya. Ia melihat Ferrari merah terang dan langsung jatuh cinta pada semua yang diwakilinya. “Saya bertanya kepada pria pemilik Ferrari itu dua pertanyaan,” kenang Gardner. “Salah satunya, ‘Apa yang Anda lakukan?’ Yang kedua adalah,’ Bagaimana Anda melakukan itu? ‘”

Seperti sudah ditakdirkan, pengemudi Ferrari adalah seorang pialang saham. Ketika Gardner mendengar bahwa orang itu berpenghasilan lebih dari $ 80.000 sebulan, ia memutuskan bahwa menjadi pialang saham adalah masa depannya. Dia tidak punya pendidikan, tidak ada pengalaman, dan tidak ada koneksi, tapi itu tidak menghentikan Gardner dari mencapai mimpi barunya.


Banyak Kemalangan

Kemalangan hidup yang dialami bersama anaknya justru kian bertambah pasca kepergian istrinya. Tagihan pajak yang belum dibayar membuat pihak IRS menyita uang tabungan Chris Gardner. Kemudian dia juga diusir dari apartemen karena menunggak pembayaran. Mobil satu-satunya milik Chris Gardner pun diamankan karena Chris tidak membayar uang parkir.

Chris Gardner tetap tegar dan mencoba mendaftar pelatihan untuk menjadi pialang saham pada perusahaan pialang saham Dean Witter. Pada pelatihan itu Chris tidak mendapatkan bayaran. Dia bersama 19 orang peserta lainnya bersaing untuk menjadi satu orang yang akan dinyatakan lulus dan dapat bekerja di perusahaan tersebut. Kali ini dia menjadi pemenangnya, sebagai satu-satunya orang yang terpilih menjadi pialang.

Pada tahun 1983 bergabung dengan Bear, Stearns & Company. Setelah menjadi seorang penjual dengan penjualan tertinggi di San Francisco dan kemudian di New York, Gardner keluar dan Pada tahun 1987, Chris Gardner mendirikan perusahaan pialang, Gardner Rich & Co, di Chicago, Illinois, sebuah perusahaan pialang yang mengkhususkan diri dalam pelaksanaan utang, ekuitas dan transaksi produk-produk derivatif untuk beberapa lembaga terbesar negara, pensiun publik dan serikat pekerja .” Perusahaan baru itu

dimulai nya di apartemen kecil Presidential Towers, dengan modal awal sebesar $ 10.000 dan perabot: meja kayu yang berfungsi sebagai meja makan keluarga. Gardner dilaporkan memiliki 75 persen dari perusahaan pialang saham dengan sisanya dimiliki oleh perusahaan hedge fund. Dia memilih nama “Gardner Rich” untuk perusahaannya karena ia menganggap Marc Rich, pedagang komoditi yang diampuni oleh mantan presiden Bill Clinton pada tahun 2001, “sebagai salah satu perusahaan berjangka yang paling sukses di dunia.”

Setelah Gardner menjual sahamnya di Gardner, dalam kesepakatan jutaan dolar pada 2006, ia menjadi CEO dan pendiri dari Christopher Gardner International Holdings, dengan kantor di New York, Chicago, dan San Francisco. Selama kunjungannya ke Afrika Selatan untuk mengamati pemilu saat Peringatan 10 tahun berakhirnya apartheid, Gardner bertemu dengan Nelson Mandela untuk membicarakan kemungkinan investasi di Afrika Selatan dan pasar-pasar baru seperti ditunjukkan dalam otobiografinya pada 2006. Gardner dilaporkan mengembangkan usaha investasi dengan Afrika Selatan yang akan menciptakan ratusan pekerjaan bagi jutaan orang. Gardner menolak mengungkapkan rincian proyeknya sambil mengutip undang-undang sekuritas.

Pahit manisnya kehidupan tampaknya sudah dirasakan olehnya. Kehilangan tempat tinggal, ditinggal istri, ditangkap polisi, kesulitan membayar kredit, semuanya sudah dirasakan. Dia bukanlah seorang yang berpendidikan tinggi, tapi dia terus berusaha dan berjuang. Kini dia menjadi seorang milyuner sukses, motivator, entrepeneur dan filantropis. Sekarang dia mempunyai Gardner Rich & Co, sebuah perusahaan pialang saham.

Seorang yang Dermawan

Belajar dari perjalanan hidupnya yang lumayan rumit dan penuh liku, dia terinspirasi memberikan motivasi kepada orang lain, agar mereka belajar dari kisah hidupnya. Dia selalu menekankan tentang kunci pemberdayaan diri, mengalahkan ketidakmungkinan dan memecahkan rutinitas. Gardner juga seorang dermawan yang murah hati dan berdedikasi ke banyak organisasi organisasi amal. 
Gardner mengulurkan tangannya ke banyak program untuk melayani orang tanpa rumah, memberikan waktunya, pertolongan, dan dana. Terbanyak diantaranya adalah gereja Glide United Methodist di San Francisco dan The Cara Program di Chicago. Di Glide, Gardner menolong pengumpulan dana, menyumbangkan pakaian pakaian dan sepatu sepatu, dan berbicara pada pelayanan pelayanan dan acara acara khusus.

Dia juga terlibat di sebuah rencana untuk me revitalisasi dan menyediakan perumahan di sekitar Glide. Di Cara, tempat untuk membantu tuna wisma dan di tempat dengan populasi beresiko tinggi seperti Chicago dengan program program pelatihan bekerja dan penempatan, Gardner berbicara di sesi konseling, membantu dengan penempatan pekerjaan, dan juga menyumbangkan pakaian dan sepatu sepatu.

Gardner melayani sebagai anggota dewan dari National Fatherfood, dimana misinya adalah untuk memajukan kesejahteraan anak anak dengan meningkatkan proporsi anak anak yang sedang tumbuh dengan ayah yang terlibat, bertanggung jawab dan ayah yang berkomitmen. Gardner adalah salah satu dari grup yang menerima penghargaan sebagai Father of the Year Award pada tahun 2002.

Gardner terutama sekali berkomitment kepada organisasi pendidikan. Dia melayani sebagai anggota dewan dari National Education Foundation dan memberikan sponsor dua penghargaan tahunan: the National Education Association’s National Educational Support Personnel Award and the American Federation of Teachers’ Paraprofessionals and School-Related Personnel (PSRP) Award. Dia juga ikut terlibat dengan serikat guru di Chicago, memberikan sponsor untuk aktivitas aktivitas dan piknik atau study tour untuk sekolah publik bagi anak anak di Chicago.

Selain dari penghargaan tahunan sebagai ayah teladan, Gardner juga diberikan penghargaan oleh komisi penyerangan terhadap wanita di Los Angeles(LACAAW) dengan penghargaan 25th Annual Humanitarian Award, dan oleh Continental Africa Chamber of Commerce with the 2006 Friends of Africa Award.

Cerita yang mengagumkan dari perjuangan Chris Gardner, kepercayaan, jiwa kewirausahaan dan devosi seorang ayah telah melontarkan ia jauh dari kemasyuran yang ia temukan di Wall Street (tempat bursa efek seperti BEJ).

Dia telah di wawancarai di acara “Evening News with Dan Rather,” “20/20,” “Oprah,” “Today Show,” “The View,” “Entertainment Tonight,” CNN, CNBC, Fox News Channel dan juga menjadi subjek berita sebagai profil di banyak surat kabar dan majalah termasuk People, USA Today, Associated Press, New York Times, Fortune, Jet, Reader’s Digest, Trader Monthly, Chicago Tribune, San Francisco Chronicle, The New York Post dan the Milwaukee Journal Sentinel. Dia juga menjadi pembicara motivasi yang sering dicari. ins

Cara suskes Chris Gardner
  1. Lakukan apa yang Anda sukai, meski yang lain tidak menyetujuinya. Sering kali kita mendengar pendapat orang lain yang akhirnya malah membuat kita down. Bukannya semangat berbisnis, kita malah jadi takut kalau rencana kita tidak disetujui orang lain. Well, ANDA-lah yang akan berbisnis, dan kalau orang lain tidak suka dengan rencana Anda, itu masalah mereka, bukan Anda.
  2. Lakukan hal yang Anda sukai, namun tetaplah realistis. Gardner bilang, hal tersulit yang pernah orang tanyakan ke saya adalah "Pilih mana:  hal yang kita cintai atau hal yang praktikal". Hal yang praktikal maksudnya hal yang secara gampang menghasilkan uang. "Saya tidak bisa menjawabnya. Sebab saya harus melakukannya.Saya sangat mencintai karir saya di financial services, tapi saya juga mencintai kegiatan menafkahi anak saya."
  3. Bangunlah bisnis Anda sendiri, janganberpikir satu-satunya cara sukses adalah dengan bekerja di perusahaan.
  4. Buat perencanaan. Jangan hanya bergantung pada keyakinan saja.Buatlah perencanaan yang jelas, menarik & konsisten. Yang paling penting: Anda harus berkomitmen pada usaha Anda. Sering sekali orang hanya semangat pada awalnya saja.
  5. Gunakan kelebihan Anda. Apakah Anda pintar meyakinkan orang, berbakat dengan hal-hal teknikal, semua bakat dan keahlian itu bisa dengan gampang Anda gunakan untuk banyak bidang pekerjaan dan aneka industri.
  6. Mandirilah, dan jaga diri Anda sendiri. Jangan mengharapkan bantuan dari saudara, teman, atau siapapun juga.Dalam berbisnis, hal-hal buruk bisa terjadi, meski begitu, Anda harus cukup kuat untuk mengangkat diri Anda sendiri.
  7. Ingatlah mana yang benar-benar penting. Di Amerika banyak orang bekerja untuk mendapatkan harta benda, kata Gardner. Sekarang, semua orang harusnya focus pada hal yang benar-benar penting:  keluarga dan teman-teman.
  8. Sekecil dan selambat apapun berkembangnya usaha Anda, tetap saja itu perkembangan yang berarti. Selama usaha Anda ada kemajuan, meski kecil, semua itu berarti.Jangan gampang menyerah dan patah semangat!

http://kolom-biografi.blogspot.com/2012/01/biografi-chris-gardner.html
http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=d7d4ba0c740bf7ebc704d8be939bcd57&jenis=e4da3b7fbbce2345d7772b0674a318d5
Alkin System