Sabtu, 24 Desember 2011

Tujuh Kiat Meraup Untung dari Investasi Emas

Investasi emas menawarkan cara yang sangat baik bagi investor untuk menyimpan kekayaan saat ekonomi sulit. Logam emas jauh lebih stabil dibandingkan dengan investasi jenis lain.

Saat ini harga emas tengah melonjak menyusul kekhawatiran investor terhadap perekonomian Amerika Serikat. Permintaan emas terus meningkat karena investor lebih percaya diri memegang emas daripada uang tunai.

Lihat saja, dalam satu tahun terakhir, harga emas melambung hingga 30 persen. Pada September 2009, harga emas masih di bawah US$1000 per ons (28,35 gram), saat ini telah mendekati US$1.300. Bahkan ini merupakan angka tertinggi sepanjang masa.

Connell Shaun, blogger yang juga investor keuangan menulis tujuh cara berinvestasi di logam mulia ini. Tulisan ini dipublikasikan DoughRoller.net, situs perusahaan manajemen investasi dan keuangan di Amerika Serikat. Mengacu artikel tersebut, VIVANews memformulasikan kembali tips investasi emas disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.

1. Emas batangan
Investor yang berinvestasi emas akan memilih emas batangan. Emas batangan dianggap sah bila kemurniannya mencapai 22-24 karat. Di Indonesia, emas batangan bisa dibeli di PT Aneka Tambang Tbk divisi Logam Mulia maupun di Perum Pegadaian. Anda bisa bertransaksi online melalui logammulia.com atau menghubungi nomor telepon 021-299 80 900.

Emas batangan terdiri dari bermacam ukuran, mulai dari 25 gram, 50 gram, 100 gram, dan 1 kilogram. Emas dalam bentuk ini sangat cocok untuk sarana Investasi. Di mana pun kapan pun kita ingin menjualnya, nilainya tetap mengikuti standar international.

2. Emas simpanan
Anda mungkin tidak ingin menyimpan emas fisik di rumah karena risiko pencurian. Karena alasan ini, emas bisa disimpan di safety box di bank maupun yang lain. Atau bila Anda melihat bullionvault.com, perusahaan ini menyediakan transaksi emas sekaligus menyimpannya.

3. Reksa dana emas
Reksa dana emas merupakan cara lain untuk berinvestasi di logam mulia ini. Anda tak perlu benar-benar memegang fisik emas, tapi Anda bisa mengambil manfaatnya.

Reksa dana emas biasanya tidak hanya ditanamkan pada perdagangan emas fisik, tetapi juga melibatkan transaksi saham perusahaan-perusahaan tambang emas. Sebelum menentukan investasi di reksa dana ini, biaya pengelolaan, beban dana, dan nilai aktiva bersih harus dipertimbangkan.
Konsultasikan dulu dengan penasihat keuangan penyedia reksa dana. Reksa dana emas mungkin akan memberikan kestabilan dalam investasi Anda, tapi emas fisik jauh lebih stabil. Namun, di Indonesia, reksa dana emas tampaknya belum cukup populer.

4. Saham pertambangan emas
Investor yang ingin berinvestasi emas tanpa memiliki fisik logam juga dapat memilih jenis ini. Anda bisa membeli saham pada perusahaan pertambangan emas. Investor mengharapkan harga saham perusahaan pertambangan emas naik karena harga emas naik. Namun, dua peristiwa ini tidak selalu kongruen.

Investor dapat menentukan keberhasilan saham dengan memeriksa biaya biaya produksi emas versus harga emas. Jika harga emas adalah US$700 per ons dan biaya untuk memproduksi emas adalah US$300, maka profit margin tambang emas adalah US$400.

Jika harga emas meningkat 10 persen, akan ada peningkatan laba tambang emas itu sekitar 20 persen. Sebaliknya, penurunan harga juga akan menghasilkan penurunan 20 persen. Karena itu, beberapa perusahaan pertambangan emas melindungi investasi mereka dengan lindung nilai harga emas 18 bulan ke depan. Di Indonesia, salah satu emiten di tambang emas adalah PT Aneka Tambang Tbk.

5. ETF emas
Exchange Traded Fund (ETF) merupakan reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek. Anda bisa melakukan transaksi ini dengan reksa dana yang berbasis emas. Sayangnya investasi ETF di Indonesia belum berjalan baik.

6. Emas berjangka
Emas berjangka merupakan cara lain berinvestasi emas tanpa memiliki fisik emas. Jual beli emas membutuhkan kontrak dengan jangka tertentu. Harganya juga dinyatakan dalam kontrak. Jika harga emas pada tanggal kontrak lebih tinggi dari harga emas saat kontrak dibuat, maka investor akan menghasilkan keuntungan. Namun, jika harga lebih rendah, investor akan rugi.

Berinvestasi dalam emas berjangka mungkin merupakan investasi yang berisiko, karena investor harus memprediksi gerak harga emas ke depan.

7. Perhiasan dan koin emas
Koin emas, terutama yang langka, sangat bernilai dalam investasi. Ini bukan hanya karena nilai emasnya tetapi juga karena nilai kelangkaan. Sedangkan perhiasan emas adalah cara umum investasi di logam ini. Perhiasan emas bisa Anda pilih sekaligus sebagai investasi dan gaya hidup.

Sayangnya keuntungan investasi ini sangat sedikit. Sebab ketika Anda membeli perhiasan, uang yang Anda bayarkan terdiri untuk harga emasnya, ongkos pembuatan, desain, dan merk. Sedangkan bila dijual, Anda hanya mendapatkan nilai emasnya saja. (hs)
• VIVAnews

Selasa, 20 Desember 2011

Bocoran Konferensi Iblis, Syetan dan Jin

Pernahkah anda mendengar konferensi ini? Sedikit renungan disela kesibukan kita, sekedar saling mengingatkan. Dalam suatu Konferensi iblis, syaitan dan jin, dikatakan:

"Kita tidak dapat melarang kaum muslim ke Mesjid",
"Kita tidak dapat melarang mereka membaca Al-Qur'an dan mencari kebenaran",
"Bahkan kita tidak dapat melarang mereka mendekatkan diri dengan Tuhan mereka ALLAH SWT dan Pembawa risalah-Nya Muhammad",
"Pada saat mereka melakukan hubungan dengan ALLAH SWT, maka kekuatan kita akan lumpuh."

"Oleh sebab itu, biarkanlah mereka pergi ke Masjid, biarkan mereka tetap melakukan kesukaan mereka, TETAPI CURI WAKTU MEREKA, sehingga mereka tidak lagi punya waktu untuk lebih mendekatkan diri kepada ALLAH SWT".

"Inilah yang akan kita lakukan," kata iblis.
"Alihkan perhatian mereka dari usaha meningkatkan kedekatannya kepada ALLAH SWT dan awasi terus kegiatannya sepanjang hari!".

"Bagaimana kami melakukannya?" tanya para hadirin yaitu syaitan, dan jin.
Sibukkan mereka dengan hal-hal yang tidak penting dalam kehidupan mereka, dan ciptakan tipu daya untuk menyibukkan fikiran mereka,"

Jawab sang iblis "Rayu mereka agar suka BELANJA, BELANJA DAN BELANJA SERTA BERHUTANG, BERHUTANG DAN BERHUTANG".

"Bujuk para istri untuk bekerja di luar rumah sepanjang hari dan para suami bekerja 6 sampai 7 hari dalam seminggu, 10 - 12 jam seminggu, sehingga mereka merasa bahwa hidup ini sangat kosong."

"Jangan biarkan mereka menghabiskan waktu bersama anak-anak mereka."
"Jika keluarga mereka mulai tidak harmonis, maka mereka akan merasa bahwa rumah bukanlah tempat mereka melepaskan lelah sepulang dari bekerja".

"Dorong terus cara berfikir seperti itu sehingga mereka tidak merasa ada ketenangan di rumah."
"Pikat mereka untuk terus membunyikan radio atau kaset selama mereka berkendaraan".
"Dorong mereka untuk menyetel TV, VCD, CD dan PC di rumah.
"Sepanjang hari, bunyikan musik terus menerus di semua restoran maupun toko2 di dunia ini."

"Hal ini akan mempengaruhi fikiran mereka dan merusak hubungan mereka dengan ALLAH SWT dan Rasul-Nya"
"Penuhi meja-meja rumah mereka dengan majalah-majalah dan tabloid".
"Cekoki mereka dengan berbagai berita dan gosip selama 24 jam sehari".
"Serang mereka dengan berbagai iklan-iklan di jalanan".
"Banjiri kotak surat mereka dengan informasi tak berguna, katalog-katalog, undian-undian, tawaran-tawaran dari berbagai macam iklan.

"Muat gambaran wanita yang cantik itu adalah yang langsing dan berkulit mulus di majalah dan TV, untuk menggiring para suami berfikir bahwa PENAMPILAN itu menjadi unsur terpenting, sehingga membuat para suami tidak tertarik lagi pada istri-istri mereka"
"Buatlah para istri menjadi sangat letih pada malam hari, buatlah mereka sering sakit kepala". "Jika para istri tidak memberikan cinta yang diinginkan sang suami, maka mereka akan mulai mencari di luaran".
"Hal inilah yang akan mempercepat retaknya sebuah keluarga"
"Terbitkan buku-buku cerita untuk mengalihkan kesempatan mereka untuk mengajarkan anak-anak mereka akan makna shalat."

"Sibukkan mereka sehingga tidak lagi punya waktu untuk mengkaji bagaimana ALLAH SWT menciptakan alam semesta. Arahkan mereka ke tempat-tempat hiburan, fitness, pertandingan-pertandingan, konser musik dan bioskop."

"Buatlah mereka menjadi SIBUK, SIBUK DAN SIBUK." "Perhatikan, jika mereka jumpa dengan orang shaleh, bisikkan gosip-gosip dan percakapan tidak berarti, sehingga percakapan mereka tidak berdampak apa-apa.

"Isi kehidupan mereka dengan keindahan-keindahan semu yang akan membuat mereka tidak punya waktu untuk mengkaji kebesaran ALLAH SWT."

"DAN DENGAN SEGERA MEREKA AKAN MERASA BAHWA KESUKSESAN, KEKAYAAN, KEBAIKAN/KESEHATAN KELUARGA ADALAH MERUPAKAN HASIL USAHANYA YANG KUAT - DAN BUKAN ATAS IZIN ALLAH SWT."

"PASTI BERHASIL, PASTI BERHASIL."
"RENCANA YANG BAGUS."
Iblis, syaitan dan jin kemudian pergi dengan penuh semangat melakukan tugas MEMBUAT MUSLIM MENJADI LEBIH SIBUK, LEBIH KALANG KABUT, DAN SENANG HURA-HURA".

"Dan hanya menyisakan sedikit saja waktu buat ALLAH SWT sang Pencipta."
"Tidak lagi punya waktu untuk bersilaturahmi dan saling mengingatkan akan ALLAH SWT dan RasulNya".

Sekarang pertanyaannya adalah,
"APAKAH RENCANA IBLIS INI AKAN BERHASIL???"

"KITALAH YANG MENENTUKAN..!!!"
Source

Bapak Tua Penjual Amplop Itu.......(True Story)

Setiap menuju ke Masjid Salman ITB untuk shalat Jumat, saya selalu melihat seorang bapak tua yang duduk terpekur di depan dagangannya. Dia menjual kertas amplop yang sudah dibungkus di dalam plastik. Sepintas barang jualannya itu terasa “aneh” di antara pedagang lain yang memenuhi pasar kaget di seputaran Jalan Ganesha setiap hari Jumat.

Pedagang di pasar kaget umumnya berjualan makanan, pakaian, DVD bajakan, barang mainan anak, sepatu dan barang-barang asessoris lainnya. Tentu agak aneh dia “nyempil” sendiri menjual amplop, barang yang tidak terlalu dibutuhkan pada zaman yang serba elektronis seperti saat ini.

Masa kejayaan pengiriman surat secara konvensional sudah berlalu, namun bapak itu tetap menjual amplop. Mungkin bapak itu tidak mengikuti perkembangan zaman, apalagi perkembangan teknologi informasi yang serba cepat dan instan, sehingga dia pikir masih ada orang yang membutuhkan amplop untuk berkirim surat.

Kehadiran bapak tua dengan dagangannya yang tidak laku-laku itu menimbulkan rasa iba. Siapa sih yang mau membeli amplopnya itu? Tidak satupun orang yang lewat menuju masjid tertarik untuk membelinya. Lalu lalang orang yang bergegas menuju masjid Salman seolah tidak mempedulikan kehadiran bapak tua itu.

Kemarin ketika hendak shalat Jumat di Salman saya melihat bapak tua itu sedang duduk terpekur. Saya sudah berjanji akan membeli amplopnya itu usai shalat, meskipun sebenarnya saya tidak terlalu membutuhkan benda tersebut. Yach, sekedar ingin membantu bapak itu melariskan dagangannya.

Seusai shalat Jumat dan hendak kembali ke kantor, saya menghampiri bapak tadi. Saya tanya berapa harga amplopnya dalam satu bungkusa plastik itu. “Seribu”, jawabnya dengan suara lirih.

Ya Allah, harga sebungkus amplop yang isinnya sepuluh lembar itu hanya seribu rupiah? Uang sebesar itu hanya cukup untuk membeli dua gorengan bala-bala pada pedagang gorengan di dekatnya. Uang seribu rupiah yang tidak terlalu berarti bagi kita, tetapi bagi bapak tua itu sangatlah berarti. Saya tercekat dan berusaha menahan air mata keharuan mendengar harga yang sangat murah itu. “Saya beli ya pak, sepuluh bungkus”, kata saya.

Bapak itu terlihat gembira karena saya membeli amplopnya dalam jumlah banyak. Dia memasukkan sepuluh bungkus amplop yang isinya sepuluh lembar per bungkusnya ke dalam bekas kotak amplop. Tangannya terlihat bergetar ketika memasukkan bungkusan amplop ke dalam kotak.

Saya bertanya kembali kenapa dia menjual amplop semurah itu. Padahal kalau kita membeli amplop di warung tidak mungkin dapat seratus rupiah satu. Dengan uang seribu mungkin hanya dapat lima buah amplop. Bapak itu menunjukkan kepada saya lembar kwitansi pembelian amplop di toko grosir. Tertulis di kwitansi itu nota pembelian 10 bungkus amplop surat senilai Rp 7500.

“Bapak cuma ambil sedikit”, lirihnya. Jadi, dia hanya mengambil keuntungan Rp250 untuk satu bungkus amplop yang isinya 10 lembar itu. Saya jadi terharu mendengar jawaban jujur si bapak tua. Jika pedagang nakal ‘menipu’ harga dengan menaikkan harga jual sehingga keuntungan berlipat-lipat, bapak tua itu hanya mengambil keuntungan yang tidak seberapa.

Andaipun terjual sepuluh bungkus amplop saja keuntungannya tidak sampai untuk membeli nasi bungkus di pinggir jalan. Siapalah orang yang mau membeli amplop banyak-banyak pada zaman sekarang? Dalam sehari belum tentu laku sepuluh bungkus saja, apalagi untuk dua puluh bungkus amplop agar dapat membeli nasi.

Setelah selesai saya bayar Rp 10.000 untuk sepuluh bungkus amplop, saya kembali menuju kantor. Tidak lupa saya selipkan sedikit uang lebih buat bapak tua itu untuk membeli makan siang. Si bapak tua menerima uang itu dengan tangan bergetar sambil mengucapkan terima kasih dengan suara hampir menangis. Saya segera bergegas pergi meninggalkannya karena mata ini sudah tidak tahan untuk meluruhkan air mata.

Sambil berjalan saya teringat status seorang teman di fesbuk yang bunyinya begini: “bapak-bapak tua menjajakan barang dagangan yang tak laku-laku, ibu-ibu tua yang duduk tepekur di depan warungnya yang selalu sepi. Carilah alasan untuk membeli barang-barang dari mereka, meski kita tidak membutuhkannya saat ini. Jangan selalu beli barang di mall-mall dan toko-toko yang nyaman dan lengkap….”.

Si bapak tua penjual amplop adalah salah satu dari mereka, yaitu para pedagang kaki lima yang barangnya tidak laku-laku. Cara paling mudah dan sederhana untuk membantu mereka adalah bukan memberi mereka uang, tetapi belilah jualan mereka atau pakailah jasa mereka. Meskipun barang-barang yang dijual oleh mereka sedikit lebih mahal daripada harga di mal dan toko, tetapi dengan membeli dagangan mereka insya Allah lebih banyak barokahnya, karena secara tidak langsung kita telah membantu kelangsungan usaha dan hidup mereka.

Dalam pandangan saya bapak tua itu lebih terhormat daripada pengemis yang berkeliaran di masjid Salman, meminta-minta kepada orang yang lewat. Para pengemis itu mengerahkan anak-anak untuk memancing iba para pejalan kaki. Tetapi si bapak tua tidak mau mengemis, ia tetap kukuh berjualan amplop yang keuntungannya tidak seberapa itu.

Di kantor saya amati lagi bungkusan amplop yang saya beli dari si bapak tua tadi. Mungkin benar saya tidak terlalu membutuhkan amplop surat itu saat ini, tetapi uang sepuluh ribu yang saya keluarkan tadi sangat dibutuhkan si bapak tua.

Kotak amplop yang berisi 10 bungkus amplop tadi saya simpan di sudut meja kerja. Siapa tahu nanti saya akan memerlukannya. Mungkin pada hari Jumat pekan-pekan selanjutnya saya akan melihat si bapak tua berjualan kembali di sana, duduk melamun di depan dagangannya yang tak laku-laku.
Source

Akhir Kematian yang Berbeda

Tatkala masih dibangku sekolah, aku hidup bersama kedua orangtuaku dalam lingkungan yang baik. Aku selalu mendengar doa ibuku saat pulang dari keluyuran dan begadang malam. Demikian pula ayahku, ia selalu dalam shalatnya yang panjang.

Aku heran, mengapa ayah shalat begitu lama, apalagi jika saat musim dingin yang menyengat tulang. Aku sungguh heran, bahkan hingga aku berkata kepada diri sendiri:

"Alangkah sabarnya mereka ... setiap hari begitu ... benar-benar mengherankan! " Aku belum tahu bahwa di situlah kebahagi aan orang mukmin dan itulah shalat orang-orang pilihan. Mereka bangkit dari tempat tidurnya untuk bermunajat kepada Allah.

Setelah menjalani pendidikan militer, aku tumbuh sebagai pemuda yang matang. Tetapi diriku semakin jauh dari Allah padahal berbagai nasehat selalu kuterima dan kudengar dari waktu ke waktu. Setelah tamat dari pendidikan, aku ditugaskan di kota yang jauh dari kotaku. Perkenalanku dengan teman-teman sekerja membuatku agak ringan menanggung beban sebagai orang terasing. Disana, aku tak mendengar lagi suara bac aan Al-Qur'an. Tak ada lagi suara ibu yang membangunkan dan menyuruhku shalat.

Aku benar-benar hidup sendirian, jauh dari lingkungan keluarga yang dulu kami nikmati. Aku ditugaskan mengatur lalu lintas di sebuah jalan tol. Di samping menjaga keamanan jalan, tugasku membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan. Pekerj aan baruku sungguh menyenangkan. Aku lakukan tugas-tugasku dengan semangat dan dedikasi tinggi. Tetapi, hidupku bagai selalu diombang-ambingkan ombak.

Aku bingung dan sering melamun sendirian... banyak waktu luang... pengetahuanku terbatas. Aku mulai jenuh... tak ada yang menuntunku di bidang agama. Aku sebatang kara. Hampir tiap hari yang kusaksikan hanya kecelak aan dan orang-orang yang mengadu kecopetan atau bentuk-bentuk penganiay aan lain. Aku bosan dengan rutinitas.

Sampai suatu hari terjadilah sebuah peristiwa yang hingga kini tak pernah kulupakan. Ketika itu, kami dengan seorang kawan sedang bertugas disebuah pos jalan. Kami asyik ngobrol... tiba-tiba kami dikagetkan oleh suara benturan yang amat keras. Kami mengedarkan pandangan. Ternyata, sebuah mobil bertabrakan dengan mobil lain yang meluncur dari arah yang berlawanan. Kami segera berlari menuju tempat kejadian untuk menolong korban.

Kejadian yang sungguh tragis. Kami lihat dua awak salah satu mobil dalam kondisi kritis. Keduanya segera kami keluarkan dari mobil lalu kami bujurkan di tanah. Kami cepat-cepat menuju mobil satunya. Ternyata pengemudinya telah tewas dengan amat mengerikan. Kami kembali lagi kepada dua orang yang berada dalam kondisi koma. Temanku menuntun mereka mengucapkan kalimat syahadat.

Ucapkanlah "Laailaaha Illallaah ... Laailaaha Illallaah .." perintah temanku. Tetapi sungguh mengerikan, dari mulutnya malah meluncur lagu-lagu. Keadaan itu membuatku merinding. Temanku tampaknya sudah biasa menghadapi orang-orang yang sekarat... Kembali ia menuntun korban itu membaca syahadat. Aku diam membisu. Aku tak berkutik dengan pandangan nanar.

Seumur hidupku, aku belum pernah menyaksikan orang yang sedang sekarat, apalagi dengan kondisi seperti ini. Temanku terus menuntun keduanya mengulang-ulang bac aan syahadat. Tetapi... keduanya tetap terus saja melantunkan lagu. Tak ada gunanya... Suara lagunya terdengar semakin melemah... lemah dan lemah sekali. Orang pertama diam, tak bersuara lagi, disusul orang kedua. Tak ada gerak...keduanya telah meninggal dunia. Kami segera membawa mereka ke dalam mobil. Temanku menunduk, ia tak berbicara sepatahpun. Selama perjalanan hanya ada kebisuan. Hening...

Kesunyian pecah ketika temanku mulai bicara. Ia berbicara tentang hakikat kematian dan su'ul khatimah (kesudahan yang buruk). Ia berkata "Manusia akan mengakhiri hidupnya dengan baik atau buruk.. Kesudahan hidup itu biasanya pertanda dari apa yang dilakukan olehnya selama di dunia." Ia bercerita panjang lebar padaku tentang berbagai kisah yang diriwayatkan dalam buku-buku islam. Ia juga berbicara bagaimana seseorang akan mengakhiri hidupnya sesuai dengan masa lalunya secara lahir batin.

Perjalanan kerumah sakit terasa singkat oleh pembicar aan kami tentang kematian. Pembicar aan itu makin sempurna gambarannya tatkala ingat bahwa kami sedang membawa mayat.

Tiba-tiba aku menjadi takut mati. Peristiwa ini benar-benar memberi pelajaran berharga bagiku. Hari itu, aku shalat khusyu' sekali. Tetapi perlahan-lahan aku mulai melupakan peristiwa itu. Aku kembali pada kebiasaan ku semula... Aku seperti tak pernah menyaksikan apa yang menimpa dua orang yang tak kukenal beberapa waktu yang lalu.

Tetapi sejak saat itu, aku memang benar-benar menjadi benci kepada yang namanya lagu-lagu. Aku tak mau tenggelam menikmatinya seperti sedia kala. Mungkin itu ada kaitannya dengan lagu yang pernah kudengar dari dua orang yang sedang sekarat dahulu.

Kejadian yang menakjubkan. .. Selang enam bulan dari peristiwa mengerikan itu.... sebuah kejadian menakjubkan kembali terjadi di depan mataku. Seseorang mengendarai mobilnya dengan pelan, tetapi tiba-tiba mobilnya mogok di sebuah terowongan menuju kota . Ia turun dari mobilnya untuk mengganti ban yang kempes. Ketika ia berdiri dibelakang mobil untuk menurunkan ban serep, tiba-tiba sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menabraknya dari arah belakang. Lelaki itupun langsung tersungkur seketika.

Aku dengan seorang kawan, bukan yang menemaniku pada peristiwa pertama cepat-cepat menuju tempat kejadian. Dia kami bawa dengan mobil dan segera pula kami menghubungi rumah sakit agar langsung mendapat penanganan. Dia masih sangat muda, dari tampangnya, ia kelihatan seorang yang taat menjalankan perintah agama. Wajahnya begitu bersih - mungkin karena sering tersiram air wudhlu. Ketika mengangkatnya ke mobil, kami berdua cukup panik, sehingga tak sempat memperhatikan kalau ia menggumamkan sesuatu. Ketika kami membujurkannya di dalam mobil, kami baru bisa membedakan suara yang keluar dari mulutnya.

Ia melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an... dengan suara amat lemah.

"Subhanallah! dalam kondisi kritis seperti itu ia masih sempat melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an? Darah mengguyur seluruh pakaiannya, tulang-tulangnya patah, bahkan ia hampir mati. Dalam kondisi seperti itu,ia terus melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan suaranya yang merdu.

Selama hidup, aku tak pernah mendengar bac aan Al-Qur'an seindah itu.Dalam batin aku bergumam sendirian "Aku akan menuntunya membaca syahadat sebagaimana yang dilakukan oleh temanku terdahulu... apalagi aku sudah punya pengalaman." aku meyakinkan diriku sendiri.

Aku dan kawanku seperti terhipnotis mendengarkan suara bac aan Al-Qur'an yang merdu itu. Sekonyong-konyong sekujur tubuhku merinding, menjalar dan menyelusup ke setiap rongga. Tiba-tiba, suara itu terhenti. Aku menoleh kebelakang. Kusaksikan dia mengacungkan jari telunjuknya lalu bersyahadat.

Kepalanya terkulai, aku melompat ke belakang. Kupegang tangannya, degup jantungnya, nafasnya, tidak ada yang terasa. Dia telah meninggal. Aku lalu memandanginya lekat-lekat, air mataku menetes, kusembunyikan tangisku, takut diketahui kawanku. Kukabarkan kepada kawanku kalau pemuda itu telah meninggal. Kawanku tak kuasa menahan tangisnya. Demikian pula halnya dengan diriku. Aku terus menangis air mataku deras mengalir. Suasana dalam mobil betul-betul sangat mengharukan.

Sampai di rumah sakit..... Kepada orang-orang di sana, kami mengabarkan perihal kematian pemuda itu dan peristiwa menjelang kematiannya yang menakjubkan. Banyak orang yang terpengaruh dengan kisah kami, sehingga tak sedikit yang meneteskan air mata. Salah seorang dari mereka, demi mendengar kisahnya, segera menghampiri jenazah dan mencium keningnya. Semua orang yang hadir memutuskan untuk tidak beranjak sebelum mengetahui secara pasti kapan jenazah akan dishalatkan. Mereka ingin memberi penghormatan terakhir kepada jenazah. Semua ingin ikut menyolatinya.

Salah seorang petugas rumah sakit menghubungi rumah almarhum. Kami ikut mengantar jenazah hingga ke rumah keluarganya. Salah seorang saudaranya mengisahkan, ketika kecelak aan , sebetulnya almarhum hendak menjenguk neneknya di desa. Pekerj aan itu rutin ia lakukan setiap hari senin. Di sana almarhum juga menyantuni para janda, anak yatim dan orang-orang miskin. Ketika terjadi kecelakaan, mobilnya penuh dengan beras, gula, buah-buahan dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya. Ia juga tak lupa membawa buku-buku agama dan kaset-kaset pengajian. Semua itu untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang yang ia santuni. Bahkan ia juga membawa permen untuk dibagi-bagikan kepada anak-anak kecil.

Bila tiba saatnya kelak, kita menghadap Allah Yang Perkasa. Hanya ada satu harap, semoga kita menjadi penghuni surga. Biarlah dunia jadi kenangan, juga langkah-langkah kaki yang terseok, di sela dosa dan pertaubatan. Hari ini, semoga masih ada usia, untuk mengejar surga itu, dengan amal-amal yang nyata: memperbaiki diri dan mengajak orang lain...Amiin Ya Robb
Source

Senangkan Orang Tua Kita Semasa Hidup

Usia ayah telah mencapai 70 tahun, namun tubuhnya masih kuat. Dia mampu mengendarai sepeda ke pasar yang jauhnya lebih kurang 2 kilometer untuk belanja keperluan sehari-hari. Sejak meninggalnya ibu pada 6 tahun lalu, ayah sendirian dikampung. Oleh karena itu kami kakak-beradik 5 orang bergiliran menjenguknya.

Kami semua sudah berkeluarga dan tinggal jauh dari kampung halaman di Teluk Intan. Sebagai anak sulung, saya memiliki tanggung jawab yang lebih besar. Setiap kali saya menjenguknya, setiap kali itulah istri saya mengajaknya tinggal bersama kami di KualaLumpur.

“Nggak usah. lain kali saja.!”jawab ayah. Jawaban itu yang selalu diberikan kepada kami saat mengajaknya pindah. Kadang-kadang ayah mengalah dan mau menginap bersama kami, namun 2 hari kemudian dia minta diantar balik. Ada-ada saja alasannya.

Suatu hari Januari lalu, ayah mau ikut saya ke Kuala Lumpur. Kebetulan sekolah masih libur, maka anak-anak saya sering bermain dan bersenda-gurau dengan kakek mereka. Memasuki hari ketiga, ia mulai minta pulang. Seperti biasa, ada-ada saja alasan yang diberikannya. “Saya sibuk, ayah. tak boleh ambil cuti.

Tunggulah sebentar lagi. akhir minggu ini saya akan antar ayah,” balas saya. Anak-anak saya ikut membujuk kakek mereka. “Biarlah ayah pulang sendiri jika kamu sibuk. Tolong belikan tiket bus saja yah.” katanya yang membuat saya bertambah kesal. Memang ayah pernah berkali-kali pulang naik bus sendirian.

“Nggak usah saja yah.” bujuk saya saat makan malam. Ayah diam dan lalu masuk kekamar bersama cucu-cucunya. Esok paginya saat saya hendak berangkat ke kantor, ayah sekali lagi minta saya untuk membelikannya tiket bus. “Ayah ini benar-benar nggak mau mengerti yah. saya sedang sibuk, sibuuukkkk!!!” balas saya terus keluar menghidupkan mobil.

Saya tinggalkan ayah terdiam di muka pintu. Sedih hati saya melihat mukanya. Di dalam mobil, istri saya lalu berkata, “Mengapa bersikap kasar kepada ayah? Bicaralah baik-baik! Kasihan khan dia.!” Saya terus membisu.

Sebelum istri saya turun setibanya di kantor, dia berpesan agar saya penuhi permintaan ayah. “Jangan lupa, Pa.. belikan tiket buat ayah,” katanya singkat. Di kantor saya termenung cukup lama. Lalu saya meminta ijin untuk keluar kantor membeli tiket bus buat ayah.

Pk. 11.00 pagi saya tiba di rumah dan minta ayah untuk bersiap. “Bus berangkat pk.14.00,” kata saya singkat. Saya memang saat itu bersikap agak kasar karena didorong rasa marah akibat sikap keras kepala ayah. Ayah tanpa banyak bicara lalu segera berbenah. Dia masukkan baju-bajunya kedalam tas dan kami berangkat. Selama dalam perjalanan, kami tak berbicara sepatah kata pun.

Saat itu ayah tahu bahwa saya sedang marah. Ia pun enggan menyapa saya.! Setibanya di stasiun, saya lalu mengantarnya ke bus. Setelah itu saya Pamit dan terus turun dari bus. Ayah tidak mau melihat saya, matanya memandang keluar jendela. Setelah bus berangkat, saya lalu kembali ke mobil. Saat melewati halaman stasiun, saya melihat tumpukan kue pisang di atas meja dagangan dekat stasiun. Langkah saya lalu terhenti dan teringat ayah yang sangat menyukai kue itu. Setiap kali ia pulang ke kampung, ia selalu minta dibelikan kue itu. Tapi hari itu ayah tidak minta apa pun.

Saya lalu segera pulang. Tiba di rumah, perasaan menjadi tak menentu. Ingat pekerjaan dikantor$2C ingat ayah yang sedang dalam perjalanan, ingat Istri yang berada di kantornya. Malam itu sekali lagi saya mempertahankan ego saya saat istri meminta saya menelpon ayah di kampung seperti yang biasa saya lakukan setiap kali ayah pulang dengan bus. Malam berikutnya, istri bertanya lagi apakah ayah sudah saya hubungi. “Nggak mungkin belum tiba,” jawab saya sambil meninggikan suara.

Dini hari itu, saya menerima telepon dari rumah sakit Teluk Intan. “Ayah sudah tiada.” kata sepupu saya disana. “Beliau meninggal 5 menit yang lalu setelah mengalami sesak nafas saat Maghrib tadi.” Ia lalu meminta saya agar segera pulang. Saya lalu jatuh terduduk di lantai dengan gagang telepon masih di tangan. Istri lalu segera datang dan bertanya, “Ada apa, bang?” Saya hanya menggeleng-geleng dan setelah agak lama baru
bisa berkata, “Ayah sudah tiada!!”

Setibanya di kampung, saya tak henti-hentinya menangis. Barulah saat Itu saya sadar betapa berharganya seorang ayah dalam hidup ini. Kue pisang, kata-kata saya kepada ayah, sikapnya sewaktu di rumah, kata-kata istri mengenai ayah silih berganti menyerbu pikiran.

Hanya Tuhan yang tahu betapa luluhnya hati saya jika teringat hal itu. Saya sangat merasa kehilangan ayah yang pernah menjadi tempat saya mencurahkan perasaan, seorang teman yang sangat pengertian dan ayah yang sangat mengerti akan anak-anaknya. Mengapa saya tidak dapat merasakan perasaan seorang tua yang merindukan belaian kasih sayang anak-anaknya sebelum meninggalkannya buat selama-lamanya.

Sekarang 5 tahun telah berlalu. Setiap kali pulang ke kampung, hati saya bagai terobek-robek saat memandang nisan di atas pusara ayah. Saya tidak dapat menahan air mata jika teringat semua peristiwa pada saat-saat akhir saya bersamanya. Saya merasa sangat bersalah dan tidak dapat memaafkan diri ini.

Benar kata orang, kalau hendak berbakti sebaiknya sewaktu ayah dan ibu masih hidup. Jika sudah tiada, menangis airmata darah sekalipun tidak berarti lagi. Kepada pembaca yang masih memiliki orangtua, jagalah perasaan mereka. Jangan pernah sekalipun terucap kata ah..... pada mereka.
Source

Rahasia Di Balik Jilbab Panjang Annisa

Kisah nyata ini dari kawan saya bekerja. Semoga kisah ini berguna bagi yang membacanya, terutama kaum Hawa, juga bagi yang punya istri, yang punya anak perempuan, adik perempuan, saudara perempuan, kakak perempuan, yang masih punya Ibu, yang punya keponakan perempuan dst. Sahabatku menceritakan:

Ini cerita tentang adikku Nur Annisa , gadis yang baru beranjak dewasa namun rada Bengal dan tomboy. Pada saat umur adikku menginjak 17 tahun, perkembangan dari tingkah lakunya rada mengkhawatirkan ibuku, banyak teman cowoknya yang datang kerumah dan itu tidak mengenakkan ibuku sebagai seorang guru ngaji.

Untuk mengantisipasi hal itu ibuku menyuruh adikku memakai jilbab, namun selalu ditolaknya hingga timbul pertengkaran pertengkaran kecil diantara mereka. Pernah satu kali adikku berkata dengan suara yang rada keras: “Mama coba lihat deh, tetangga sebelah anaknya pakai jilbab namun kelakuannya ngga beda beda ama kita kita, malah teman teman Ani yang disekolah pake jilbab dibawa om om, sering jalan jalan, masih mending Ani, walaupun begini-gini ani nggak pernah ma kaya gituan ”, bila sudah seperti itu ibuku hanya mengelus dada, kadangkala di akhir malam kulihat ibuku menangis, lirih terdengar doanya: “Ya Allah , kenalkan Ani dengan hukum Engkau ya Allah “.

Pada satu hari didekat rumahku, ada tetangga baru yang baru pindah. Satu keluarga dimana mempunyai enam anak yang masih kecil kecil. Suaminya bernama Abu Khoiri, (bukan Effendy Khoiri lhoo, entah nama aslinya siapa) aku kenal dengannya waktu di masjid.

Setelah beberapa lama mereka pindah timbul desas desus mengenai istri dari Abu Khoiri yang tidak pernah keluar rumah, hingga dijuluki si buta, bisu dan tuli. Hal ini terdengar pula oleh Adikku, dan dia bertanya sama aku: “Kak, memang yang baru pindah itu istrinya buta, bisu dan tuli ?

“..hus aku jawab sambil lalu” kalau kamu mau tau datangin aja langsung kerumahnya”. Eehhh, tuuh anak benar benar datang ke rumah tetangga baru. Sekembalinya dari rumah tetanggaku, kulihat perubahan yang drastis pada wajahnya, wajahnya yang biasa cerah nggak pernah muram atau lesu, mejadi pucat pasi….entah apa yang terjadi.?

Namun tidak kusangka selang dua hari kemudian dia meminta pada ibuku untuk dibuatkan Jilbab yang panjang, rok panjang, lengan panjang. Aku sendiri tambah bingung campur syukur kepada Allah SWT karena kulihat perubahan yang ajaib. Ku bilang ajaib karena dia berubah total.

Tidak banyak lagi anak cowok yang datang kerumah atau teman teman wanitanya untuk sekedar bicara yang nggak karuan, kulihat dia banyak merenung, banyak baca baca majalah islam yang biasanya dia suka beli majalah anak muda kaya gadis atau femina ganti jadi majalah majalah islam, dan kulihat ibadahnya pun melebihi aku, tak ketinggalan tahajudnya, baca Qur’annya, sholat sunat nya, dan yang lebih menakjubkan lagi, bila teman ku datang dia menundukkan pandangannya. Segala puji bagi Engkau ya Allah SWT jerit hatiku..

Tidak berapa lama aku dapat panggilan kerja di kalimantan, kerja di satu perusahaan asing (PMA). Dua bulan aku bekerja disana aku dapat kabar bahwa adikku sakit keras hingga ibuku memanggil ku untuk pulang ke rumah (rumahku di Madiun). Di pesawat tak henti hentinya aku berdoa kepada Allah SWT agar Adikku di beri kesembuhan, namun aku hanya berusaha, ketika aku tiba di rumah, didepan pintu sudah banyak orang, tak dapat kutahan aku lari masuk kedalam rumah, kulihat ibuku menangis, aku langsung menghampiri dan memeluk ibuku, sambil tersendat sendat ibuku bilang sama aku: “Dhi, adikkmu bisa ucapkan dua kalimat Syahadah diakhir hidupnya “..Tak dapat kutahan air mata ini…

Setelah selesai acara penguburan dan lainnya, iseng aku masuk kamar adikku dan kulihat Diary diatas mejanya. Diary yang selalu dia tulis, diary tempat dia menghabiskan waktunya sebelum tidur kala kulihat sewaktu almarhumah adikku masih hidup, kemudian kubuka selembar demi selembar, hingga tertuju pada satu halaman yang menguak misteri dan pertanyaan yang selalu timbul di hatiku. Perubahan yang terjadi ketika adikku baru pulang dari rumah Abu Khoiri. Disitu kulihat tanya jawab antara adikku dan istri dari tetanggaku, isinya seperti ini :

Annisa : {Aku berguman, wajah wanita ini cerah dan bersinar layaknya bidadari) Ibu, wajah ibu sangat muda dan cantik.
Istri tetanggaku : Alhamdulillah, sesungguhnya kecantikan itu datang dari lubuk hati.

Annisa : Tapi ibu kan udah punya anak enam, tapi masih kelihatan cantik.
Istri tetanggaku : Subhanallah, sesungguhnya keindahan itu milik Allah SWT dan bila Allah SWT berkehendak, siapakah yang bisa menolaknya.

Annisa : Ibu, selama ini aku selalu disuruh memakai jilbab oleh ibuku, namun aku selalu menolak karena aku pikir nggak masalah aku nggak pakai jilbab asal aku tidak macam macam dan kulihat banyak wanita memakai jilbab namun kelakuannya melebihi kami yang tidak memakai jilbab, hingga aku nggak pernah mau untuk pakai jilbab, menurut ibu bagaimana?
Istri tetanggaku : Duhai Annisa, sesungguhnya Allah SWT menjadikan seluruh tubuh wanita ini perhiasan dari ujung rambut hingga ujung kaki, segala sesuatu dari tubuh kita yang terlihat oleh bukan muhrim kita semuanya akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT diakhirat nanti, jilbab adalah hijab untuk wanita.

Annisa : Tapi yang kulihat banyak wanita yang memakai jilbab yang kelakuannya nggak enak, nggak karuan.
Istri Tetanggaku : Jilbab hanyalah kain, namun hakekat atau arti dari jilbab itu sendiri yang harus kita pahami.

Annisa : Apa itu hakekat jilbab ?
Istri Tetanggaku : Hakekat jilbab adalah hijab lahir batin.
Hijab mata kamu dari memandang lelaki yang bukan mahram kamu.
Hijab lidah kamu dari berghibah (gosip) dan kesia siaan, usahakan selalu berdzikir kepada Allah SWT.
Hijab telinga kamu dari mendengar perkara yang mengundang mudharat baik untuk dirimu maupun masyarakat.
Hijab hidungmu dari mencium cium segala yang berbau busuk.
Hijab tangan-tangan kamu dari berbuat yang tidak senonoh.
Hijab kaki kamu dari melangkah menuju maksiat.
Hijab pikiran kamu dari berpikir yang mengundang syetan untuk memperdayai nafsu kamu. Hijab hati kamu dari sesuatu selain Allah SWT, bila kamu sudah bisa maka jilbab yang kamu pakai akan menyinari hati kamu, itulah hakekat jilbab.

Annisa : Ibu aku jadi jelas sekarang dari arti jilbab, mudah mudahan aku bisa pakai jilbab, namun bagaimana aku bisa melaksanakan semuanya.
Istri tetanggaku : Duhai Anisa bila kamu memakai jilbab itulah karunia dan rahmat yang datang dari Allah SWT yang Maha Pemberi Rahmat, yang Maha Penyayang, bila kamu mensyukuri rahmat itu kamu akan diberi kekuatan untuk melaksanakan amalan amalan jilbab hingga mencapai kesempurnaan yang diinginkan Allah SWT.

Duhai Anisa, ingatlah akan satu hari dimana seluruh manusia akan dibangkitkan dari kuburnya. Ketika ditiup terompet yang kedua kali, pada saat roh roh manusia seperti anai anai yang bertebaran dan dikumpulkan dalam satu padang yang tiada batas, yang tanahnya dari logam yang panas, tidak ada rumput maupun tumbuhan.

Ketika tujuh matahari didekatkan di atas kepala kita namun keadaan gelap gulita.
Ketika seluruh Nabi ketakutan.
Ketika ibu tidak memperdulikan anaknya, anak tidak memperdulikan ibunya, sanak saudara tidak kenal satu sama lain lagi, kadang satu sama lain bisa menjadi musuh, satu kebaikan lebih berharga dari segala sesuatu yang ada dialam ini.
Ketika manusia berbaris dengan barisan yang panjang dan masing masing hanya memperdulikan nasib dirinya.

Pada saat itulah manusia baru tersadar, saat keringat karena rasa takut yang amat sangat luar biasa hingga menenggelamkan dirinya, dan rupa rupa bentuk manusia bermacam macam tergantung dari amalannya, ada yang melihat ketika hidupnya namun buta ketika dibangkitkan, ada yang berbentuk seperti hewan, ada yang berbentuk seperti syetan, semuanya menangis, menangis karena hari itu Allah SWT murka, belum pernah Allah SWT murka sebelum dan sesudah hari itu, hingga ribuan tahun manusia didiamkan Allah SWT dipadang mahsyar yang panas membara hingga Timbangan Mizan digelar itulah hari Yaumul Hisab.

Duhai Annisa, bila kita tidak berusaha untuk beramal dihari ini, entah dengan apa nanti kita menjawab bila kita di sidang oleh Yang Maha Perkasa, Yang Maha Besar, Yang Maha Kuat, Yang Maha Agung, Allah SWT. Di Yaumul Hisab nanti! Di Hari Perhitungan nanti!!

Sampai disini aku baca diary nya karena kulihat, berhenti dan banyak tetesan airmata yang jatuh dari pelupuk matanya, Subhanallah, kubalik lembar berikutnya dan kulihat tulisan, kemudian kulihat tulisan kecil di bawahnya: buta, tuli dan bisu, wanita yang tidak pernah melihat lelaki selain mahramnya, wanita yang tidak pernah mau mendengar perkara yang dapat mengundang murka Allah SWT, wanita yang tidak pernah berbicara ghibah, ghosib dan segala sesuatu yang mengundang dosa dan sia-sia tak tahan airmata ini pun jatuh membasahi diary.

Itulah yang dapat saya baca dari diarynya, semoga Allah SWT menerima Adikku di sisinya, Amin, Subhanallah.

Bapak-Bapak, Ibu-ibu, Saudara-Saudaraku, adik-adikku dan Anak-anakku yang dimuliakan oleh Allah SWT. Khususnya kaum hawa. Saya mengharap kisah nyata ini bisa menjadi iktibar, menjadi pelajaran bagi kita , bagi putri-putri kita semua. Semoga meresap dihati yang membacanya dan semoga Allah SWT senantiasa memberi petunjuk, memberi Rahmat, hidayah bagi yang membaca dan menghayatinya.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan iman kita untuk menjalankan (memenuhi) segala perintah-Nya dan menjauhi segala apa-apa yang dilarang-Nya, dan mendapat derajat takwa yang tinggi, selamat didunia sampai di akhirat nanti, mendapat pertolongan dan syafa’at di hari yaumul hisab dan mendapat surga yang tinggi, amien. Wallaahu a’lam bish shawab, billaahi taufik wal hidayah. Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.

Bila anda mau beramal saleh, sampaikan kisah diatas kepada muslimah yang lainnya, supaya menambah iman dan taqwa mereka, insya Allah.

Penulis : H.Muhammad Sukarman.

Kasihanilah Ibu, Anakku......

Surat ini datang dari ibumu, yang selalu dirundung sengsara. Setelah berpikir panjang, ibu mencoba untuk menulis dan menggoreskan pena, sekalipun keraguan dan rasa malu sungguh menyelimuti diri ini.

Setiap kali aku menulis, setiap itu pula gores tulisan ini terhalang tangis. Dan setiap kali aku menggoreskan pena, setiap itu pula, hati ini terluka.

Wahai anakku…
Sepanjang masa yang telah engkau lewati, kulihat engkau telah menjadi laki-laki dewasa, laki-laki yang cerdas dan bijak. Karenanya engkau pantas membaca tulisan ini, sekalipun nantinya engkau akan remas kertas ini, lalu engkau robek-robek, sebagaimana sebelumnya engkau telah remas hati ibu, dan telah engkau robek pula perasaannya.

Wahai anakku…
25 tahun telah berlalu, dan tahun-tahun itu merupakan tahun kebahagiaan dalam kehidupanku.

Suatu ketika dokter datang menyampaikan tentang kehamilanku, dan semua ibu sangat mengerti arti kalimat tersebut. Bercampur rasa gembira dan bahagia dalam diri ini, sebagaimana ia adalah awal mula dari perubahan fisik dan emosi ibu.

Semenjak kabar gembira tersebut, aku membawamu sembilan bulan. Tidur, berdiri, makan, dan bernafas dalam kesulitan. Akan tetapi, itu semua tidak mengurangi cinta dan kasih sayangku kepadamu, bahkan ia tumbuh bersama berjalannya waktu.

Aku mengandungmu wahai anakku, pada kondisi lemah di atas lemah. Bersamaan dengan itu, aku begitu gembira tatkala merasakan dan melihat terjangan kakimu, atau balikan badanmu di perutku.

Aku merasa puas, setiap aku menimbang diriku, karena bila semakin hari semakin berat perutku, berarti dengan begitu engkau sehat wal afiat di dalam rahimku.

Anakku…
Penderitaan yang berkepanjangan menderaku, sampailah tiba pada malam itu, yang aku tidak bisa tidur sekejap pun, aku merasakan sakit yang tidak tertahankan, dan merasakan takut yang tidak bisa dilukiskan.

Sakit itu berlanjut, sehingga membuatku tidak dapat lagi menangis. Sebanyak itu pula, aku melihat kematian di hadapanku, hingga tibalah waktunya engkau keluar ke dunia, dan engkau lahir. Bercampurlah air mata kebahagiaanku dengan air mata tangismu.

Ketika engkau lahir, menetes air mata bahagiaku. Dengan itu, sirna semua keletihan dan kesedihan, hilang semua sakit dan penderitaan, bahkan kasihku kepadamu semakin bertambah, seiring dengan bertambah kuatnya dirimu.

Aku raih dirimu, sebelum ku raih minuman. Aku peluk cium dirimu, sebelum meneguk satu tetespun air yang masuk ke kerongkongan.

Wahai anakku…
Telah berlalu setahun dari usiamu. Aku membawamu dengan hatiku, memandikanmu dengan kedua tangan kasih sayangku. Sari pati hidupku, kuberikan kepadamu. Aku tidak tidur, demi tidurmu, berletih demi kebahagiaanmu. Harapanku pada setiap harinya, agar aku selalu melihat senyumanmu. Kebahagiaanku setiap saat, adalah setiap permintaanmu agar aku berbuat sesuatu untukmu. Itulah kebahagiaanku.

Lalu berlalulah waktu, hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, selama itu pula, aku setia menjadi pelayanmu yang tidak pernah lalai, menjadi dayangmu yang tidak kenal berhenti… menjadi pekerjamu yang tidak kenal lelah… dan mendoakan selalu kebaikan dan taufiq untukmu.

Aku selau memperhatikan dirimu, hari demi hari, hingga engkau menjadi dewasa. Badanmu yang tegap, ototmu yang kekar, kumis dan jambang tipis telah menghiasi wajahmu, telah menambah ketampananmu, wahai anakku…

Tatkala itu, aku mulai melirik ke kiri dan ke kanan, demi mencari pasangan hidupmu, semakin dekat hari perkawinanmu anakku, semakin dekat pula hari kepergianmu.

Tatkala itu, hatiku serasa teriris-iris, air mataku mengalir, entah apa rasanya hati ini. Bahagia telah bercampur dengan duka. Tangis telah bercampur pula dengan tawa.

Bahagia karena engkau mendapatkan pasangan… karena engkau telah mendapatkan jodoh… karena engkau telah mendapatkan pendamping hidup… Sedangkan sedih karena engkau adalah pelipur hatiku, yang akan berpisah sebentar lagi dari diriku.

Waktu pun berlalu, seakan-akan aku menyeretnya dengan berat, kiranya setelah perkawinan itu, aku tidak lagi mengenal dirimu.

Senyum yang selama ini menjadi pelipur duka dan kesedihanku, sekarang telah sirna bagaikan matahari yang ditutupi oleh kegelapan malam. Tawa yang selama ini kujadikan buluh perindu, sekarang telah tenggelam, seperti batu yang dijatuhkan ke dalam kolam yang hening, dengan dedaunan yang berguguran, aku benar-benar tidak mengenalmu lagi, karena engkau telah melupakanku dan melupakan hakku.

Terasa lama hari-hari yang ku lewati, hanya untuk melihat rupamu. Detik demi detik bahkan ku hitung demi mendengar suaramu. Akan tetapi penantianku seakan sangat panjang. Aku selalu berdiri di pintu hanya untuk menanti kedatanganmu. Setiap kali berderit pintu, aku menyangka bahwa engkaulah orang yang datang itu. Setiap kali telepon berdering, aku merasa bahwa engkau yang menelponku. Setiap suara kendaraan yang lewat, aku merasa bahwa engkaulah yang akan mendekat.

Akan tetapi semua itu tidak ada, penantianku sia-sia, dan harapanku hancur berkeping-keping. Yang ada hanya keputus-asaan… Yang tersisa hanya kesedihan dari semua keletihan yang selama ini ku rasakan, sambil menangisi diri dan nasib yang memang ditakdirkan oleh-Nya.

Anakku…
Ibumu tidaklah meminta banyak, ibu tidak menagih padamu yang bukan-bukan.

Yang ibu pinta kepadamu:
Jadikan ibumu sebagai sahabat dalam kehidupanmu. Jadikanlah ibumu yang malang ini sebagai pembantu di rumahmu, agar aku bisa menatap wajahmu, agar ibu teringat pula dengan hari-hari bahagia masa kecilmu.

Dan ibu memohon kepadamu nak, janganlah engkau pasang jerat permusuhan dengan ibumu. Jangan engkau buang wajahmu, ketika ibumu hendak memandang wajahmu.

Yang ibu tagih kepadamu:
Jadikanlah rumah ibumu, salah satu tempat persinggahanmu, agar engkau dapat sekali-kali singgah ke sana, sekalipun hanya sedetik. Jangan jadikan ia sebagai tempat sampah yang tidak pernah engkau kunjungi. Atau sekiranya terpaksa engkau datang sambil engkau tutup hidungmu dan engkaupun berlalu pergi.

Anakku…
Telah bungkuk pula punggungku… gemetar sudah sendi tanganku… karena badanku telah dimakan oleh usia, dan telah digerogoti oleh penyakit… Berdiriku pun seharusnya telah dipapah, dudukku pun seharusnya sudah dibopong…

Akan tetapi, yang tidak pernah sirna adalah CINTAKU KEPADAMU ANAKKU.....masih seperti dulu....masih seperti lautan yang tidak pernah kering...masih seperti angin yang tidak pernah berhenti bertiup...

Sekiranya engkau dimuliakan satu hari saja oleh seseorang, niscaya engkau akan balas kebaikan dengan kebaikan, sedangkan ibumu, mana balas budimu, mana balasan baikmu?! Sampai begitukah keras hatimu, dan sudah begitu jauhkah dirimu setelah berlalunya hari dan berselangnya waktu.

Wahai anakku…
Setiap kali aku mendengar bahwa engkau bahagia dengan hidupmu, setiap itu pula bertambah kebahagiaanku. Bagaimana tidak?! Karena engkau adalah buah dari kedua tanganku… Engkau adalah hasil dari keletihanku… Engkaulah laba dari semua usahaku…

Dosa apakah yang telah ku perbuat, sehingga engkau jadikan diriku musuh bebuyutanmu?!
Pernahkah suatu hari aku salah dalam bergaul denganmu?!
Atau pernahkah aku berbuat lalai dalam melayanimu?!

Tidak dapatkah engkau menjadikanku pembantu yang terhina dari sekian banyak pembantu-pembantumu yang mereka semua telah engkau beri upah?!

Tidak dapatkah engkau berikan sedikit perlindungan kepadaku di bawah naungan kebesaranmu?!

Dapatkah engkau sekarang menganugerahkan sedikit kasih sayang demi mengobati derita orang tua yang malang ini?!

Wahai anakku…
Aku hanya ingin melihat wajahmu, dan aku tidak menginginkan yang lain.

Wahai anakku…
Hatiku terasa teriris, air mataku mengalir, sedangkan engkau sehat wal afiat. Orang-orang sering mengatakan, bahwa engkau adalah laki-laki yang supel, dermawan dan berbudi.

Wahai anakku…
Apakah hatimu tidak tersentuh, terhadap seorang wanita tua yang lemah, binasa dimakan rindu, setiap hari berselimutkan sedih, berpakaian perih dan berhiaskan duka lara ?!

Tahukah kau mengapa ? Karena engkau telah berhasil mengalirkan air matanya, karena engkau telah membalasnya dengan luka di hatinya … Karena engkau telah pandai menikam dirinya tepat menghujam jantungnya… Karena engkau telah berhasil pula memutuskan tali silaturrahim.

Anakku…
Aku mengenalmu sejak dahulu… semenjak engkau telah beranjak dewasa… aku tahu engkau sangat tamak dengan pahala… engkau selalu cerita tentang keuatamaan berjamaah… engkau selalu bercerita terhadapku tentang keutamaan shof pertama dalam sholat berjamaah… engkau selalu mengatakan tentang keutamaan infak, dan bersedekah…

Akan tetapi satu hadits yang telah engkau lupakan… satu keutamaan besar yang telah engkau lalaikan… yaitu sabda Nabimu -shollallohu alaihi wasallam- , sebagaimana diriwayatkan oleh Abdulloh bin Mas’ud, ia mengatakan:

Aku bertanya kepada Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam-: Wahai Rosululloh, amal apa yang paling mulia? Beliau menjawab: sholat pada waktunya. Aku bertanya lagi: Kemudian apa wahai Rosululloh? Beliau menjawab: Kemudian berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya lagi: Kemudian apa wahai Rosululloh? Beliau menjawab: Kemudian jihad di jalan Alloh. Lalu aku pun diam (tidak bertanya) kepada Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- lagi, dan sekiranya aku bertanya lagi, niscaya beliau akan menjawabnya.

Wahai anakku…
Inilah aku, ibumu… pahalamu… tanpa engkau harus memerdekakan budak atau banyak-banyak berinfak dan bersedekah… akulah sumber pahalamu…Engkau berletih mencari pahala… engkau telah beramal banyak… tapi engkau telah lupa bahwa di dekatmu ada pahala yang maha besar… di sampingmu ada orang yang dapat menghalangi atau mempercepat amalmu masuk surga…

Anakku…
Aku takut, engkaulah yang dimaksud oleh Nabi Muhammad -shollallohu alaihi wasallam- di dalam haditsnya:

Celakalah seseorang, celakalah seseorang, dan celakalah seseorang! Ada yang bertanya: Siapakah dia wahai Rosululloh? Beliau menjawab: Dialah orang yang mendapati orang tuanya saat tua, salah satu darinya atau keduanya, akan tetapi tidak membuat dia masuk surga. (HR. Muslim 2551)

Celakalah seorang anak, jika ia mendapatkan kedua orang tuanya, hidup bersamanya, berteman dengannya, melihat wajahnya, akan tetapi tidak memasukkan dia ke surga.

Anakku…
Aku tidak akan angkat keluhan ini ke langit, aku tidak akan adukan duka ini kepada Alloh, karena jika seandainya keluhan ini telah membumbung menembus awan, melewati pintu-pintu langit, maka akan menimpamu kebinasaan dan kesengsaraan, yang tidak ada obatnya dan tidak ada tabib yang dapat menyembuhkannya…

Aku tidak akan melakukannya wahai anakku… tidak… bagaimana aku akan melakukannya, sedangkan engkau adalah jantung hatiku… bagaimana ibu ini kuat menengadahkan tangannya ke langit, sedangkan engkau adalah pelipur lara hatiku… bagaimana ibu tega melihatmu merana terkena doa mustajab, padahal engkau bagiku adalah kebahagiaan hidupku…

Bangunlah nak… bangunlah… bangkitlah nak… bangkitlah… uban-uban sudah mulai merambat di kepalamu. Akan berlalu masa, sehingga engkau akan menjadi tua pula. Aku tidak ingin engkau menulis surat seperti ini… aku tidak ingin engkau menulis surat yang sama, dengan air matamu kepada anak-anakmu, sebagaimana aku telah menulisnya kepadamu.

Wahai anakku…
bertakwalah kepada Alloh… takutlah engkau kepada Alloh… berbaktilah kepada ibumu… peganglah kakinya, sesungguhnya surga berada di kakinya… basuhlah air matanya, balurlah kesedihannya… kencangkan tulang ringkihnya… dan kokohkan badannya yang telah lapuk…

Dari Ibumu yang merana.
Source

Senin, 19 Desember 2011

Emas, Si Kemilau Tak Kenal Inflasi

Emas. Logam mulia ini telah sejak lama menjadi alat investasi sebelum orang mengenal deposito, saham, atau reksa dana. Beragam jenis investasi emas, mulai dari yang relatif sederhana, yakni dalam bentuk emas perhiasan, batangan, hingga dinar.

Lalu pada era modern ini, apakah investasi dalam emas masih akan menguntungkan? Pendiri situs www.berkebunemas.com Rulli Kusnandar menyatakan, emas memiliki perlindungan nilai aset karena konsistensi daya belinya. Ketika harga emas turun, harga komoditas lain, seperti minyak, ikut turun. Jadi seandainya harga emas turun, kekayaan kita tidak turun karena tetap bisa membeli barang sama banyaknya seperti saat harga emas turun. Dengan kata lain, emas itu zero inflation.

Berinvestasi emas juga relatif aman. Bila menyimpan uang di bank, perlahan-bahan akan tergerus oleh biaya administrasi, pajak bunga 20 persen, tingkat suku bunga rendah dan jaminan terbatas. Di lembaga investasi lain ada biaya broker, administrasi, pajak, dan lainnya. Pada emas, tidak perlu mengkhawatirkan itu semua. Emas tidak tersentuh sistem perbankan sehingga terbebas dari ancaman krisis keuangan.

Selain itu, emas mudah dibeli kapan saja dan di mana saja. Begitu pula saat menjualnya. Proses membeli maupun menjualnya mudah, cepat, dan nilainya mengikuti harga pasaran internasional yang terus menguat. Adapun investasi, seperti properti, deposito, kendaraan, dan karya seni perlu waktu lebih dari satu hari untuk mencairkannya.

Emas juga sarana menabung yang efektif. Tidak ada biaya penyusutan nilai pada emas, bahkan terus meningkat. Nilai emas jangka pendek memang berfluktuasi. Namun, sejak 10 tahun terakhir, nilainya terus naik lebih dari 406 persen. "Dengan uang relatif sedikit, Anda sudah bisa mulai menabung emas. Dengan uang sekitar Rp 250.000, misalnya, Anda sudah bisa membeli 0,5 gram emas," kata Rulli.

Dalam catatan Wakala Nusantara, nilai tukar dinar emas (4,2 gram emas kadar 91,7 persen atau 22 karat) pada 2000 sekitar Rp 400.000 dan harga satu zak semen saat itu sekitar Rp 20.000. Sehingga saat itu, 1 dinar emas dapat dibelikan 20 zak semen. Pada Januari 2011, nilai tukar satu dinar emas Rp 1.690.000, sementara harga semen Rp 50.000 per zak sehingga satu dinar dapat dibelikan 32 zak semen. Dengan kata lain, harga semen dalam kurun 2000-2010 dalam rupiah naik 150 persen, tetapi dalam dinar emas justru turun 40 persen.

Gadaikan saja

Kelebihan lain, bila membeli emas batangan, pemerintah tidak akan mengenakan pajak karena dianggap bahan baku untuk berbagai keperluan, misalnya pembuatan perhiasan. Namun, sebagai alat investasi, emas juga punya kelemahan, yakni bisa hilang, dicuri, atau dirampok. Ini karena emas mudah diperjualbelikan. Pasar tak peduli asal-usulnya, siapa yang memegang emas dialah yang dianggap pemiliknya. Apabila disimpan di bank, butuh biaya untuk menyewa safe deposit box.

Ada berbagai cara untuk berinvestasi emas. Mulai dari membeli tunai emas batangan atau koin di gerai penjualan emas, atau dengan cara lain. Rulli, misalnya, mengenalkan metode berkebun emas. Pegadaian Syariah menawarkan paket MULIA (Murabahah Emas Logam Mulia untuk Investasi Abadi), dan Wakala Nusantara mengenalkan dinar emas.

Harus diingat, setiap jenis investasi punya kiatnya sendiri, begitu pula dengan investasi emas. Kepala Departemen Pengembangan Produk BRI Syariah Maryana Yunus antara lain memberi kiat, bila butuh uang, maka sebaiknya tidak langsung menjual emas yang dimiliki, tetapi menggadaikannya. Ini lebih menguntungkan karena harga emas terus meningkat. (Evy Rachmawaty,Elly Roosita)
Sumber: Kompas Cetak

Janji Laba Kebun Emas

harga emas memang amat menyilaukan tahun ini. Hingga Kamis (10/12) lalu, harga si kuning kemilau di Divisi Comex, Bursa NYMEX telah menanjak 28,52% dari awal tahun. Awal Januari 2009 harga emas di bursa ini US$ 887,3 per ons troy. Kini harga komoditas yang sama sudah melambung ke US$ 1.140,40 per onstroy.

Cuma, Rulli bukan investor emas biasa. Ia memainkan jurus investasi emas yang berbeda dibandingkan dengan investor emas pada umumnya. Jurus ini menghasilkan keuntungan emas yang lebih berkilau ketimbang cara-cara investasi tradisonal.

Mantan Manager teknologi informasi pada salah satu perusahaan ini menyebut jurusnya sebagai “Berkebun Emas”. Metode yang dia temukan pada 2007 lalu itu melibatkan perbankan syariah dan Pegadaian. Cuma agar bisa memanen untung dari jurus ala Rulli ini, calon investor harus siap berinvestasi jangka panjang, paling tidak selama dua tahun sampai tiga tahun.

Rulli menyarankan, sebaiknya investor berinvestasi emas batangan berkadar 24 karat dengan tingkat kemurnian 99,99%. Pasalnya, dia menilai keabsahan kualitas dan kadar emas batangan sangat terjamin dengan adanya sertifikat.

Sebenarnya metode Rulli cukup sederhana. Kalau mau meniru dia, setelah membeli batang emas yang pertama anda harus menggadaikan emas itu ke bank syariah atau pegadaian. Tentu anda harus memilih tempat gadai yang memasang biaya gadai paling murah. Maklum setiap bank syariah atau pegadaian memiliki ketentuan dan biaya yang berbeda atas layanan gedai emas ini.

Menurut Rulli, tempat gadai yang seharusnya menjadi pilihan adalah bank syariah yang memberikan nilai gadai paling tinggi tapi mengenakan biaya sangat rendah. Nah hasil penelusuran Kontan, tempat gadai ideal untuk berkebun emas ini adalah Bank Jabar Banten Syariah.

Setelah menggadaikan emas tadi, anda akan mendapatkan dana segar dari bank. Dana tersebut harus anda pakai untuk membeli emas yang kedua ini juga harus anda gadaikan. Tentu anda harus merogoh kocek tambahan karena dana gadai dari bank hanya berkisar 60%-80% harga yang digadaikan. Langkah ini kudu anda lakukan berulang-ulang hingga merasa cukup.

Tapi ingat, anda tak boleh menggadaikan emas yang terakhir. Sebab emas terakhir ini kan menjadi modal anda untuk menebus satu demi satu emas yang anda gadaikan saat harga naik. Karena itu, Rulli menyebutnya sebagai kunci harta karun.

Kapan saat yang tepat bagi anda memanen kebunemas? Rulli menyarankan penjualan kunci harta karun dan emas-emas sebelumnya baru dilakukan setelah ada kenaikan harga minimal 30%

Tahan Inflasi
Melalui metode yang sederhana ini, menurut Rulli, dua pertiga modal investasi bersala dari bank. Setelah dua tahun atau tiga tahun, dia yakin nilai utang investor pada bank bakal menyusut seiring kenaikan harga emas. “Emas itu zero inflation dan harganya tidak pernah turun, tapi malah bisa naik 20% hingga 25% per tahun”, ujarnya.

Benarkah nilai emas tidak termakan oleh inflasi dan harganya terus naik? Mari kita cari buktinya. Pada bulan November 1999, harga sebuah sedan Honda Civic Ferio seri matik baru seharga Rp. 225 juta. Pada saat yang sama harga rata-rata emas produksi Logam Mulia sekitar Rp. 82.500 per gram. Itu berarti 10 tahu lalu harga satu unit Honda Civic Ferio setara dengan emas berbobot 2,72 kg.

Kini, denga patokan harga emas terbaru di Logam Mulia, emas seberat 2,72 kg itu setara dengan Rp. 1,05 miliar (1 gram = Rp. 386.500). Itu berarti dengan emas yang sama, saat ini anda bisa membeli hampir tiga New Honda Civic tipe 2,0 liter transmisi otomatis yang harganya Rp. 390 juta per unit.

Salah seorang investor yang telah mempraktekan metode Berkebun emas ini adalah Andy Wahyu Rizaldy. Pria asal Samarinda, Kalimantan Timur ini mengaku tertarik mengikuti langkah Rulli sejak bulan Maret lalu. “Modal awal saya emas 50 gram, sekarang sudah menjadi sekitar 2 kilogram”, ungkapnya bersemangat 45.

Semula Andy hanya menyimpan emasnya di bawah bantal. Namun setelah mengetahui metode ini dia langsung tertarik. “Saya pikir ini cara untuk mempercepat kepemilikan emas”, kata dia.

Dia pun menggadaikan harta berkilaunya itu di Bank Kaltim syariah. Setelah menggadaikan emas pertama, dia mulai melakukan cara Rulli. Cuma masalahnya andy tidak teratur membeli dan menggadaikanemas. Ini lantaran terkendala keterbatasan emas batangan di tempat tinggalnya. “Tahun depan saya berencana mengalokasikan dana hingga 20% dari pendapatan saya, minimal untuk membeli 10 gram emas setiap bulan,” bebernya. Andy mengaku belum pernah panen dari kebun emas itu.

Pengikut metode Rulli lain adalah Maria Susanti. Ibu rumahtangga ini mulai bercocok tanam emas pada akhir 2008 lalu. Maria menyemai bibit emasnya seberat 25 gram dan 50 gram di Bank Mega Syariah dan Bank Jabar Banten Syariah. Ketika itu, harga satu gram emas masih Rp. 280.000.

Sebulan lalu dia sudah memetik panen kebun emas. Emas koleksinya sudah bertambah hingga sebanyak 1 kg dengan harga Rp. 370.000. Dari panen ini, Maria kemudian mengalokasikannya untuk membeli sehektare tanah di Majalaya, Jawa barat dan properti lain. Hingga kini dia juga masih aktif Berkebun emas.

Tetap ada Risiko

Meskipun tampak menggiurkan, metode Rulli ini bukan tanpa risiko. Investor hanya bisa mengantongi untung kalau harga emas naik selama anda menggadaikan emas. Kalau terpaksa menjual koleksi emas di lemari gadai bank atau pegadaian ketika harganya turun, anda akan kehilangan potensi keuntungan, padahal telah mengeluarkan biaya gadai.

Karena itu, Rulli mengingatkan anda harus tahan menggadaikan emas ini dalam jangka panjang. “Ini memang bukan untuk spekulasi, “ tegas dia.

Data London Metal Exchange menunjukkan harga emas sepuluh tahun terakhir memang cenderung meningkat. Hanya pada bulan tertentu harga emas turun. Contohnya pada 16 Pebruari 2001 tercatat sebagai harga emas terendah, yakni sebesar US$ 256,7 per ons troy. Harga ini lebih rendah dari bulan-bulan sebelumnya.

Karena itu perencana keuangan Ligwina Poerwo Hananto mengatakan, investor yang tertarik mengikuti metode Berkebun emas ini harus benar-benar menimbang pengahasilan dan rasio likuiditas keuangan rumahtangga terlebih dahulu. Sebab, investor tak bisa asal main tebus emas di bank ketika sedang butuh dana tunai.

Agar bisa menambah bibit-bibit emas selanjutnya Ligwina menyarankan, investor harus memiliki penghasilan yang sehat. “Pengembalian pinjaman dan biaya menambah emas tidak boleh lebih dari 30% penghasilan,” imbuhnya.

Begitu pun juga dengan rasio likuiditas. Menurut dia, sebelum menjadi petani emas, investor harus mengamankan rasio likuiditas terlebih dahulu. “Keluarga dengan dua orang anak minimal harus punya dana cadangan 12 kali penghasilan,” kata CEO QM Financial ini.

Namun, Ligwina mengakui, investasi emas memang lebih likuid ketimbang properti atau tanah. Selain itu, dia bilang investor tak perlu menyediakan biaya tambahan seperti biaya perawatan rumah bagi yang berinvestasi di properti.

Bank-bank syariah sendiri senang dengan adanya investasi berbasis gadai emas ini. Mereka tidak merasa “dimanfaatkan” oleh investor. “Kami malah menguntungkan dengan gadai emasini,” kata Kepala Group Mikro dan Individual BRI Syariah Esti Kadarianti.

Bahkan BRI Syariah menetapkan gadai emas ini sebagai produk andalan. Target pembiayaan hingga akhir tahun ini sebesar Rp. 30 miliar. Agar bisa mencapai target tersebut, BRI Syariah akan menyediakan layanan jual beli emas untuk mempermudah investor.

Tertarik Berkebun Emas? Sebelum mulai, anda tetap harus berhitung cermat.

Tabloid Kontan Edisi 14-21 Desember 2009

Rabu, 14 Desember 2011

Cara Membuat Keripik Singkong Balado

Keripik Singkong Balado ??? hmm... enak buangettt. Coba buat sendiri tidak ada salahnya. siapa tahu bisa jadi peluang bisnis, apalagi sekarang lagi ngetren camilan yang pedas-pedas. Ini Cara Membuat Keripik Singkong Balado.

Resep Bahan Keripik Singkong Balado :

* 500 gram singkong, diiris tipis
* 1 sendok teh air kapur sirih
* 1 sendok teh garam
* 750 ml air

Resep Bahan Balado Keripik Singkong Balado :

* 5 butir bawang merah, ditumbuk kasar
* 5 buah cabai merah besar, ditumbuk kasar
* 5 buah cabai merah keriting, ditumbuk kasar
* 2 lembar daun salam
* 1 sendok teh garam
* 50 gram gula pasir
* 1 sendok makan air asam jawa (dari 1/2 sendok teh asam jawa dan 2 sendok makan air, dilarutkan)
* 3 sendok makan minyak untuk menumis
* minyak untuk menggoreng

Cara Membuat Keripik Singkong Balado :

1. Rendam singkong dalam larutan air kapur sirih, garam, dan air. Diamkan 15 menit. Cuci bersih.
2. Tiriskan singkong. Goreng dalam minyak panas sedang sampai matang dan kering.
3. Tumis bawang merah, cabai merah besar, cabai merah keriting, dan daun salam sampai harum.
4. Masukkan garam, gula pasir, dan air asam jawa. Aduk sampai kental.
5. Tambahkan singkong goreng. Aduk sampai terbalut rata.

Untuk 400 gram

Jessica Cox, Pilot Pertama Tanpa Tangan

”Jangan Pernah Berkata Tidak Bisa”

Jessica Cox (27) memang terlahir tanpa kedua tangan. Namun istimewanya, Jessica tidak pernah menyesal mengapa ia terlahir seperti itu. Dia selalu tersenyum dan percaya diri. Bahkan, kepercayaan diri itu sudah terlihat sejak ia masih balita. Karenanya Jessica lebih mencurahkan energinya untuk berlatih menulis, menyisir rambut, mengetik, mencuci piring, menggunakan lensa kontak dan sebagainya dengan kaki, ketimbang menyesali diri.

Itu adalah sebuah keputusan. Bahwa penerimaan diri secara utuh memberi kita kebebasan untuk memilih kehidupan seperti apa yang hendak kita jalani,” tegas Jessica.

Namun, di balik kepercayaan diri itu, Jessica juga sempat berpikir mengapa dia terlahir tanpa tangan. ”Yah, gimana juga saya sempat berpikir mengapa saya terlahir seperti ini. Tapi, langsung deh pikiran itu saya tepis, Saya hanya berpikir kalau saya tidak terlahir seperti ini, mungkin saya tidak akan sekuat ini,” kata Jessica.

Jessica menambahkan bahwa ketika seseorang diberi kelemahan pada satu sisi, berarti ada kekuatan lain di sisi lain. ”Artinya ketika seseorang terlihat sempurna, berarti ia memiliki kelemahan yang kita tidak tahu. Bisa jadi kuat di fisik tapi lemah di mental,” papar gadis asal Tucson, Arizona ini.

Kekuatan mental itulah yang membawa anak kedua dari tiga bersaudara ini berprestasi di beberapa bidang. Seperti bela diri, akademik, penerbangan dan sebagainya.

Tidak Diketahui


Tapi apa sebenarnya yang menyebabkan Jessica terlahir tanpa tangan? Sejujurnya tidak pernah diketahui dengan pasti apa penyebabnya. Bahkan oleh dokter sekali pun.

Namun yang pasti sejak masih bayi kedua kaki Jessica seperti sudah tercetak untuk menggantikan fungsi tangan. Ketika kanak-kanak, perkembangan kemampuan kakinya sangat luar biasa.

Dia belajar makan dan menulis dengan kakinya. Atau berlatih tap dance dengan mantap. Jadi tidak heran jika beragam ketrampilan sudah Jessica kuasai sejak masih balita. Umur tiga tahun, Jessica masuk ke kelas gimnastik. Umur 6 tahun kakak dari Jackie ini ikut kelas berenang dan ikut kelas tari.

Empat tahun kemudian, Jessica mulai ikut kelas Tae Kwon-Do untuk bekal pertahanan dirinya dan itu berlanjut hingga dia meraih dua sabuk hitam. Sabuk hitam pertama diraih ketika berumur 14 tahun di Federasi Tae Kwon-Do Internasional. Kemudian dia bergabung di Asosiasi Tae Kwon-Do Amerika saat kuliah dan meraih sabuk hitam ke dua.

Kepandaian itu selain karena kerja keras Jessica juga berkat dukungan dari orangtuanya, pasangan William dan Inez. William dan Inez tidak sekali pun memperlakukan putri keduanya ini dengan berlebihan.

Sejak kelahiran Jessica, William dan Inez seperti sudah tercetak untuk memperlakukan putrinya ini dengan ’biasa’. ”Saya masih ingat, ketika kecil, ibu saya meletakkan mainan di kaki saya. Kemudian, spontan saya memainkan mainan itu dengan kaki seperti halnya anak-anak lain melakukannya dengan tangan,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Inez yang berprofesi sebagai perawat itu juga mengajak Jessica untuk selalu aktif. Apapun dicobanya demi mendapatkan pengalaman baru.

”Karenanya saya bersyukur memiliki orangtua seperti mereka yang selalu mengajarkan banyak hal,” tutur gadis berkacamata ini.

Selain itu, William yang pensiunan guru ini juga mengajarkan untuk komitmen dengan sesuatu sampai tuntas.

”Artinya dalam mengerjakan sesuatu jangan setengah-setengah. Ketika kita memutuskan untuk melakukan satu hal,selesaikan hingga akhir, jangan pernah berhenti di tengah jalan. Itulah pelajaran yang sampai sekarang mengendap di hati dan pikiran saya,” ujarnya.


Ikut Kelas Penerbangan

Sayangnya, beberapa ketrampilan yang dia kuasai itu ternyata tidak mengubah cita-citanya ketika kecil. ”Ketika SD bercita-cita sebagai Superwoman yang bisa terbang. Dan waktu itu terbang identik dengan merentangkan tangan,” kata Jessica.

Sayang, karena tidak memiliki tangan, Jessica tidak bisa melakukan hal itu. Tapi ternyata imajinasi itu terus menghantuinya hingga dewasa. Meski waktu itu ia tidak bisa membayangkan bagaimana cara mewujudkannya.

Hingga akhirnya pada tahun 2005, Jessica ikut pertemuan penerbangan dan bertemu Robin Stoddard dari Wright Flight, organisasi penerbangan nirlaba yang berlokasi di Tucson.

Robin mendekati dan menawarkan apakah Jessica mau menerbangkan pesawat. Waktu itu Jessica sempat bingung.


”Di satu sisi saya takut untuk menerbangkan pesawat, tapi di sisi lain keinginan untuk bisa mengemudikan pesawat terus terngiang di pikiran saya. Akhirnya saya menerima tawaran itu, Robin memberi kesempatan untuk pelatihan beberapa jam dan itu membuat saya ketagihan,” katanya.

Jessica pun mengikuti pelatihan menerbangkan pesawat sport selama 74 jam. Hingga akhirnya ia berkesempatan terbang solo ke San Manuel.

”Wah, itu pengalaman luar biasa yang saya alami. Cita-cita saya sebagai Superwoman pun terkabul,” ujarnya.

Setelah tiga tahun berlatih baik secara teori maupun praktik, Jessica pun mendapatkan sertifikat pilot dari Federal Aviation Administration, bagian Departemen Transportasi AS. Yang pasti itu bukan perkara mudah.


”Pesawat adalah sesuatu yang tidak bisa kita modifikasi sesuka hati. Ketika kita ingin belajar menerbangkannya, kita harus menyesuaikan diri dengan kondisi pesawat itu,” papar Jessica.

Ia ingat apa saja kesulitan yang harus dihadapi saat kali pertama masuk pesawat sport itu. ”Tantangan pertama saat masuk pesawat adalah bagaimana mengancingkan sabuk pengaman. Butuh strategi khusus untuk menggunakannya,” katanya mengenang masa beberapa tahun lalu.

Namun, tantangan itu bukanlah yang terakhir. Masih banyak tantangan lain yang nyaris membuatnya menyerah. Tapi lagi-lagi dia teringat nasihat ayahnya. Dia harus menyelesaikan setiap pekerjaan hingga tuntas.

”Saya butuh waktu tiga tahun untuk melakukan sesuatu yang mungkin orang normal lain lakukan selama sekitar enam bulan,” katanya.

Namun hasilnya memang menggembirakan. Jessica berhasil melampaui ketiga hal itu. ”Banyak orang bilang itu tidak mungkin. Tapi kenyataannya tidak seperti itu. Semuanya mungkin, asal kita memang menetapkan dalam hati bahwa semua itu mungkin,” tegasnya.

Kata tidak mungkin memang tidak ada dalam kamus Jessica. ”Jangan pernah berkata tidak bisa atau tidak mungkin. Karena itu semacam doa buat kita. Ketika kita bilang mungkin, berarti ada semangat untuk mengalahkan keadaan tidak menyenangkan hingga akhirnya menjadi mungkin,” tambahnya.

Source

BROWNIS PANGGANG EKONOMIS

Brownis ini dinamakan brownis ekonomis karena brownis ini dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang ekonomis. Sehingga brownis ini dapat dicoba dirumah anda dan dapat dicoba walaupun anda tidak memiliki kepandaian khusus untuk membuat kue.


bahan-bahan/bumbu-bumbu :
30 butir telur
1500 gram gula pasir
750 gram tepung terigu protein sedang
250 gram cokelat bubuk
2 1/2 sendok teh garam
750 gram margarin
1500 gram cokelat masak pekat, dipotong-potong
100 gram kacang tanah cincang kasar, disangrai untuk taburan

Cara Pengolahan :

1. Panaskan margarin. Matikan api. Masukkan potongan cokelat. Aduk sampai larut. Sisihkan.
2. Kocok telur dan gula asal larut 2 menit. Tambahkan campuran cokelat sedikit-sedikit sambil dikocok perlahan.
3. Masukkan tepung terigu, cokelat bubuk, dan garam sambil diayak dan dikocok perlahan.
4. Tuang ke dalam loyang 30x10x4 cm yang dioles dan dialas margarin. Tabur kacang cincang.
5. Oven 30 menit dengan suhu 180 derajat Celsius.

Untuk 10 loyang
Source

BROWNIS KUKUS EKONOMIS

Anda ingin membuka usaha kue brownis kukus yang ekonomis? Cobalah resep ini, selain bahan-bahannya yang murah dan mudah didapat, cara membuatnyapun tidak sulit.

bahan-bahan/bumbu-bumbu :
4 butir telur
125 gram gula pasir
30 gram cokelat bubuk
50 gram tepung terigu protein sedang
1/2 sendok teh baking powder
1/2 sendok teh garam
60 ml minyak goreng
5 sendok makan susu kental manis cokelat

hiasan:
50 gram butter cream
50 gram kacang tanah cincang , oven

Cara Pengolahan :

1. Kocok telur dan gula sampai mengembang.
2. Masukkan cokelat bubuk, tepung terigu, baking powder, dan garam sambil diayak dan diaduk rata.
3. Tuang minyak dan susu kental manis cokelat. Aduk perlahan.
4. Tuang ke loyang 12 x 24 x 4 cm yang dioles margarin dan dialas kertas roti.
5. Kukus 20 menit dengan api sedang.
6. Oles dengan butter cream dan ditabur kacang tanah cincang.

Untuk 10 potong

Source

Senin, 12 Desember 2011

H. Hasanain Juaini : Tiada Hari Tanpa Menanam

Jakarta - Mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, itulah yang dilakukannya. Ia bosan dengan diskusi-diskusi, dengan teori-teori yang mentok pada wacana. Ia pun memutuskan berkarya nyata. Hasilnya, puluhan hektare tanah yang enam tahun lalu tandus, kini menjadi hutan nan menghijau.

“Orang jangan sampai dilarang menebang pohon, karena manusia hidup pada dasarnya kan butuh pohon,” tutur Tuan Guru Hasanain (46) kepada SH via telepon, beberapa waktu lalu. Menurutnya, orang boleh menebang pohon asalkan mau menanam lebih banyak daripada jumlah yang ditebangnya. “Kalau menebang satu, ya tanam 100, lanjut Hasanain.

Perambahan hutan dan penebangan pohon yang berlangsung terus-menerus di tanah kelahirannya, Nusa Tenggara Barat (NTB), memang telah menyebabkan ratusan hektare lahan menjadi gersang. Sumber-sumber mata air menghilang, sektor pertanian dan peternakan tidak optimal, dan warga makin hari kian dicekam berbagai kesulitan hidup.

Pantang Setengah-setengah

Melihat kondisi ini, Hasanain yang mengaku hobi membaca dan bekerja keras ini gerah. Ia pun mengajak warga menanami lagi lahan-lahan tandus itu. Seperti dugaannya, warga Lombok awalnya tak mudah diyakinkan. Mereka harus diberi contoh dulu.

Bagi warga, gagasannya justru dianggap tidak masuk akal karena tanah yang akan mereka garap umumnya berpasir, tanpa hara, dengan keberadaan sumber air yang juga langka. Walau begitu, Hasanain tetap bertekad mewujudkan impiannya itu.

Alih-alih membantu, pada awalnya warga justru menonton saja saat tuan guru sebutan untuk kiai ini mulai bekerja keras menanami sebidang lahan 23 hektare di pinggiran tebing.

Pada tahun 2005 itu, pada awal masa penanaman, tragisnya Hasanain langsung dihadapkan pada kemarau panjang. Tetapi anak kedelapan dari 14 bersaudara ini pantang mundur. Berbekal sebuah ember, kawat, katrol, dan tali nilon setiap hari ia menimba air dari mata air yang letaknya persis 80 meter di bawah tebing.

“Gila memang, kami menimba air lebih dari seribu kali dalam sehari untuk menyirami 4.000 mahoni yang baru kami tanam. Sementara warga sekitar hanya menonton dengan keheranan, karena tanah berpasir itu sangat menyerap air dan pekerjaan kami tampak sia-sia,tutur Yusuf, sekretaris pribadi Hasanain kepada SH via telepon, Senin (7/2).

Terkait tindakan gila ini, beberapa orang dekat Hasanain berkomentar senada. “Tuan Guru selalu menekankan bahwa kalau melakukan apa pun jangan setengah-setengah, harus sampai ada hasilnya,” ujar sopir pribadinya, Rinamin, kepada SH.

Kegigihan Hasanain menunjukkan hasil. Pada tahun pertama, mahoni tumbuh. Bahkan penduduk yang biasa mengambil air ke bawah dengan berjalan memutari sisi tebing selama setengah jam, kini mulai menumpang menimba air melalui ember kecil Hasanain.

Pada tahun itu juga, Hasanain mulai membagikan 360.000 bibit pohon kepada warga. Tahun-tahun berikutnya, berbarengan dengan perbaikan sistem penyaluran air ke lahan-lahan, jutaan bibit dibagikannya lagi hingga ke berbagai penjuru NTB.

Tahun 2011 ini, 500-an pesantren setempat telah terlibat dalam gerakan pembibitan dan penanaman, dan puluhan pusat pembibitan pun telah tersebar di berbagai penjuru NTB. “Sekarang warga sudah mau menanam bahkan mengambil bibit sendiri ke pusat-pusat pembibitan. Kalau tahun-tahun awal, bibit masih kami antar ke rumah mereka, dan mereka pun harus kami bayar agar mau menanam,” kenang Hasanain sambil tertawa.

Selalu Berinovasi

Enam tahun telah berlalu. Puluhan hektare area yang dulu gersang kini ditumbuhi berbagai tanaman kayu setinggi sekitar 3 meter. Mahoni, jati, jati putih, sengon, ketapang, kenari, dan berbagai tanaman kayu kini pun banyak tumbuh di lahan-lahan warga.

Belasan sumber air yang dulu punah kini juga bermunculan lagi, dan beberapa mata air debitnya membesar. Sistem tumpang sari yang dikembangkan kemudian juga memungkinkan masyarakat mendapat hasil dari tanaman-tanaman jangka pendek, bahkan mereka bisa berternak.

Kendati upayanya sudah menunjukkan hasil, Hasanain masih terus menanam pohon. Ia bahkan masih sering mencangkul bersama santrinya hingga tengah malam. “Kami menanam pohon setiap hari. Tiada hari tanpa menanam. Kalau belum selesai akan terus kami lanjutkan, walau sampai malam hari. Tak peduli penanaman mulai dari pagi, siang, atau sore hari,tutur Yusuf.

Ayah empat anak ini memang tak bisa lepas dari berbagai inovasi. Tahun 2003 lelaki yang mengidolakan Thomas Alva Edison ini mendapat penghargaan sebagai pembaharu sosial berkat sepak terjangnya mengembangkan sistem pesantren yang menjunjung nilai demokrasi, pluralisme, dan kesetaraan gender.

Ia juga dikenal berpikir maju karena berhasil melatih santrinya berpikir kritis dan menghargai keberagaman. Saat ini, selain mengembangkan pendidikan akselerasi khas Haramain, Hasanain juga berupaya agar badan amal dan zakat bisa berkarya mulai dari tataran desa-desa.

Soal Mentalitas

Terkait lingkungan, menurut Hasanain, laju kerusakannya selalu lebih cepat daripada perbaikannya. Masih ada ratusan ribu hektare lahan di NTB dalam kondisi kritis. Ia berharap pemerintah lebih gesit dan gigih melakukan perubahan. “Edison terus mengulangi percobaannya sekalipun ribuan kali gagal, sampai ia menemukan listrik. Mentalitas seperti itu yang saya suka,ungkapnya.

“Dengan kerja keras, kita bisa mengubah lingkungan menjadi lebih baik, tidak ada yang mustahil untuk dilakukan. Misi saya: baik, benar, indah, dan bermanfaat. Artinya, mari kita berbuat tidak hanya yang baik dan benar, tetapi juga harus yang indah dan bermanfaat,” pungkasnya.

Source

Merintis Sukses dengan Kudapan “Jadul”

BANDUNG – Keripik singkong yang dikemas ulang menjadikan kudapan jadul ini mampu bersaing dengan kudapan yang dianggap lebih tren. Semakin booming-nya kudapan jadul menginspirasi Agus Hermawan untuk merintis usaha sendiri. Lelaki berusia 30 tahunan ini mencoba berbisnis kacimpring.

Kudapan berupa keripik singkong ini memang telah dikenal di Tatar Sunda sejak jaman dulu. Sebagai kudapan tradisional, kacimpring memang baru sebatas dijual di pasar-pasar tradisional maupun di pinggiran jalan.

"Kebetulan paman saya berjualan kacimpring," kata Agus mengawali pembicaraan dengan SH, belum lama ini. Sang Paman, Ujang Sumarna, berjualan kacimpring di Pasar Palasari Bandung sebagai mata pencaharian sehari-hari.

Menurut Agus pamannya itu sebelumnya bekerja di Sulawesi. Tetapi, karena kecelakaan lalu lintas yang dialaminya ketika bekerja, Ujang di-PHK hingga akhirnya berdagang kacimpring untuk menghidupi anak dan istrinya.

Kacimpring yang dijual Ujang benar-benar masih tradisional. Tanpa kemasan serta dengan rasa yang standar laiknya keripik singkong yang lazim dijual di mana-mana.

Karena tidak ada kemajuan yang berarti dari usaha sang paman itu, Agus lantas ikut turun tangan. Semakin banyaknya kudapan tradisional yang dijual dengan kemasan menarik serta rasa yang beragam menginspirasi Agus.

Di rumahnya di sebuah kampung di bilangan Jl Banteng Bandung, Agus memulai merintis usaha yang benar-benar baru baginya. Langkah pertama adalah mengemas kacimpring buatannya dalam plastik berlabel Mang Ujang.

Inovasi rasa juga dilakukan oleh Agus. Setidaknya ada tiga rasa kacimpring yang dibuatnya, masing-masing orisinal, semipedas, dan ekstra pedas.

Agus sadar inovasi yang dilakukannya tak ada artinya jika pemasaran kacimpiring tetap dilakukan secara tradisional di Pasar Palasari. Jemput bola pembeli kemudian dilakukannya dengan sasaran pasar pertama kali adalah teman sekantor dan koleganya.

Agus tak segan-segan menawarkan kacimpring yang dibawanya untuk dikudap secara gratis oleh teman-temannya. "Bagian dari promosi," kilah Agus sembari tersenyum.

Sesekali Agus menitipkan kacimpring buatannya apabila ada pameran. Promosi dari mulut ke mulut ini terbukti ampuh dengan semakin dikenalnya kacimpring buatannya.

Berangsur-angsur pembelinya terus bertambah. Tak sebatas di lingkungan tempat kerjanya, pesanan dari luar Bandung telah banyak diterimanya. Pangsa kacimpring buatan Agus berbeda-beda. Untuk rasa orisinal lebih banyak diminati kalangan yang telah berumur.

Sementara itu yang rasanya semipedas digemari orang dewasa. "Yang ekstra pedas pembelinya kebanyakan remaja ABG," tutur Agus. Menurut Agus kini dirinya bisa menjual hingga 100 kemasan kacimpring dalam sehari. Harga per kemasan yang hanya Rp 10.000 tak memberatkan kantong pembeli.

Pesanan yang terus bertambah belum semuanya dapat dipenuhi. Keterbatasan modal serta tenaga kerja menjadi faktor penyebab klasik yang dialami usaha kecil seperti yang dirintis oleh Agus ini.

"Tenaga kerja belum bisa ditambah. Baru beberapa orang saja. Itu pun dari kalangan keluarga sendiri," ujar Agus. Untuk urusan modal Agus memenuhinya dari kantong sendiri, mengingat Agus belum berani mengajukan kredit ke perbankan.

Ketiadaan agunan menjadikan langkah Agus untuk mengakses fasilitas kredit perbankan ini harus tertunda. Belum lagi bunga kredit yang dikhwatirkan justru bisa membebani usahanya.

Prinsip pelan-pelan tetapi pasti dipahami betul. Agus memilih menjalankan usahanya perlahan-lahan untuk menuju besar tanpa harus menanggung risiko.

Optimisme masa depan usahanya tetap menyembul di benak Agus. "Insya Allah bisa sukses dengan tetap kerja keras," kata Agus mengakhiri pembicaraan.

Source

Camilan Dari Tanaman Obat


Di tangan Dianie Hadyatie tanaman obat diolah menjadi camilan renyah yang mampu mendatangkan keuntungan jutaan rupiah. Wanita berumur 39 tahun ini memulai usaha membuat peyek secara tidak sengaja. "Tadinya saya mempunyai usaha membuat kerupuk," kata Dianie kepada SH di sela-sela pameran di Bandung, baru-baru ini.

Usaha kerupuknya terhenti karena Dianie tak memperoleh pasokan bahan baku. Ide membuat peyek muncul setelah ia memperoleh pengetahuan dari keluarganya yang tinggal di Jawa Timur. Peyek atau rempeyek merupakan camilan yang banyak dijumpai di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karena belum berpengalaman, Dianie membuat peyek untuk dicoba di kerabatnya sebelum dijual.

Ternyata camilan olahan tangan Dianie ini disukai. Ia lalu membuatnya untuk dititipkan di warung di sekitar rumahnya di kawasan Bandung Barat. Makanan yang dibuat bukanlah peyek kacang maupun teri seperti lazimnya. Dianie mencoba tanaman obat seperti daun beluntas, binahong, kenikir, surawung (kemangi) serta sayuran seperti bayam dan kangkung.

Beluntas dan surawung, misalnya, lazimnya dikonsumsi untuk mengatasi bau badan. Daun binahong memiliki manfaat sebagai obat darah tinggi maupun asam urat. "Khasiat tanaman obat itu tidak hilang setelah diolah menjadi peyek," terang Dianie. Setelah digoreng, tanaman obat ini memiliki khasiat, meskipun diakui Dianie berkurang. Olahan peyek Dianie tak sekadar camilan biasa. Dengan memanfaatkan bahan tanaman obat, peyek yang diolah Dianie memiliki khasiat kesehatan.

Diversifikasi peyek laris manis. Supaya tidak tergantung kepada orang lain dalam masalah bahan baku, Dianie menanami pekarangan rumahnya dengan tanaman obat yang dibutuhkannya itu.

Hanya bayam dan kangkung yang harus tetap dibelinya dari petani. Setiap hari Dianie membutuhkan 15-20 kg tanaman obat yang diolahnya menjadi peyek.

Pemasarannya diperluas tak hanya di lingkup tempat tinggalnya. Untuk meraih pasar, Dianie mengemas peyek seperti layaknya camilan yang dijual di pasar modern maupun toko oleh-oleh.

Setelah sekitar tiga tahun, peyek yang diberi merek Nusasari ini dipasarkan di kantin-kantin rumah sakit dan kantor, toko oleh-oleh hingga rest area Tol Cipularang antara Padalarang-Karawang. Tak berhenti di situ saja, Dianie rajin mengikuti berbagai pameran di Bandung maupun Jakarta, meski untuk itu ia harus merogoh kocek sendiri. Tidak jarang Dianie memperoleh pesanan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahkan, secara rutin ada orang yang membeli untuk dijadikan sebagai buah tangan keluarganya di Singapura.

"Memang ada yang selalu pesan untuk dikirim ke Singapura. Jumlahnya tidak banyak," tutur Dianie. Toh semakin luasnya pasar merupakan bukti peyek tak lagi menjadi camilan lokal semata karena lidah orang asing ternyata tidak asing dengan peyek. Kerja keras tak kenal lelah ini berbalas keuntungan. Setiap bulan Dianie mampu mengantongi omzet Rp 15-20 juta.

Omzet yang disebut Dianie lebih besar dibandingkan ketika ia masih memproduksi kerupuk. Bahkan, Dianie mampu mengantongi keuntungan hingga 50 persen dari omzet tersebut. Dari keuntungan inilah Dianie terus mencoba mengembangkan usaha. Menurutnya pinjaman dari sebuah bank BUMN pernah diterimanya senilai Rp 10 juta. "Sebisa mungkin untuk modal saya sisihkan dari omzet, meski tetap belum mencukupi untuk menambah produksi," ujar Dianie mengakhiri obrolan.

Source

Rabu, 07 Desember 2011

Trik Mujarab Jualan Online Agar Laris Manis

Anda punya toko online? Apakah produk-produk Anda laris manis di ranah maya? Kalau belum, artinya Anda belum maksimal memasarkan produk-produk Anda secara online. Apalagi saat ini semakin banyak saingan dengan produk yang sama dan harga yang beda tipis siap menghadang kesuksesan Anda. Nah, tampaknya Anda harus mulai mencoba tips-tips baru yang mujarab berikut untuk meningkatkan penjualan toko online Anda. Siapa tau setelah mencobanya nanti, omset penjualan Anda akan meningkat drastis.

1. Social Network

Facebook
, hampir semua orang memilikinya. Baik orang dewasa, anak sekolah bahkan orang tua kini sudah terhubung di jaringan sosial network ini. Dulunya juga sudah pernah ada Friendster yang sempat tenar di bumi pertiwi tapi untuk sekarang yang sedang populer yaitu Facebook dan Twitter. Pastikan Anda punya Fanpage Facebook sendiri yang memajang produk-produk online Anda.

Kelebihan lain dari Facebook adalah tombol share. Kekuatan tombol Share memang benar-benar ajaib, hanya cukup dengan sekali klik saja, Anda bisa mengirimkan promo-promo Anda ke semua orang yang terhubung dengan jaringan Anda. Ini artinya Anda menjadi satu langkah lebih dekat dengan para calon konsumen. Selain itu juga ada fitur Like This. Fitur ini baik yang ada di Facebook ataupun di website-website yang terhubung dengan Facebook Connect akan memudahkan produk Anda dilirik. Setiap ‘acungan jempol’ yang diberikan pada satu produk, akan meningkatkan kepopuleran produk itu sendiri.

Ada lagi, Facebook Chat namanya, ini bisa membuat Anda terhubung langsung dan bisa berkomunikasi tanya jawab, bila ada calon konsumen yang ingin membeli produk Anda tapi masih ragu. Saatnya Anda ‘rayu’ para konsumen supaya mau membeli produk Anda.

3. Direktori Bisnis Online

Ketika Anda bingung bagaimana caranya agar lebih meluaskan domain dari toko online Anda, jangan ragu untuk mendaftarkannya ke direktori-direktori bisnis online, ada banyak sekali website dimana Anda bisa memasang iklan secara gratis sambil memajang produk Anda. Semakin banyak iklan produk Anda pasang di internet, semakin besar pula kemungkinan konsumen bisa menemukan produk yang Anda jual.

4. Location Based Service (LBS)

Bisnis berdasarkan lokasi akan lebih menyenangkan ketimbang cuma bisnis online biasa. Jangan takut mendaftarkan diri Anda ke website yang bisa mengakses keberadaan Anda saat ini seperti Koprol ataupun FourSquare. Buat Anda yang belum tau, Koprol dan FourSquare adalah dua website yang bisa mengakses keberadaan Anda saat ini, kota dimana Anda tinggal, tempat yang sedang Anda kunjungi dan dengan mudah Anda juga bisa update status Facebook ketika berada di kafe atau resto favorit Anda.

Tariklah pelanggan agar mampir ke toko Anda. Bagaimana caranya? Kalau di luar negeri, fitur LBS ini bahkan banyak dimanfaatkan kafe-kafe ternama untuk memberikan diskon bagi para pengunjung yang sering datang ke kafe tersebut. kalau untuk toko Anda, Anda bisa menawarkan promo – promo di toko online Anda kepada para calon konsumen yang sedang berada di dekat lokasi toko Anda. Banyak calon konsumen yang gampang dirayu dengan diskon dan promo, apalagi lokasinya berdekatan dengan keberadaan mereka saat itu.

5. Video Streaming

Siapa bilang toko online cuma boleh pasang gambar saja? Kenapa tidak mencoba sesuatu yang baru dengan video streaming online. Anda bisa saja membuat iklan tentang satu produk Anda dan dibuat seperti iklan di televisi, cukup bikin video iklan sederhana dan upload ke Youtube. Tak perlu membuat video yang lama, paling tidak membuat video berdurasi 30 detik sampai 1 menit saja akan membuat katalog produk Anda semakin menggoda. Cara ini sangat cocok untuk produk ponsel ataupun eletronik sehingga para calon konsumen bisa tau fitur apa saja sih yang ada pada ponsel yang akan dibelinya di toko Anda tersebut


6. Search Engine Optimization (SEO)

Hanya membuka lapak di toko online sendiri, tentu sudah banyak orang yang melakukannya. Agar toko online Anda menjadi lebih ramai dikunjungi, jangan malas untuk beriklan di website-website lainnya, sehingga akan membuat trafik Anda menjadi naik dan akan semakin sering didatangi darimana saja.


7. Harga

Baik berjualan secara real ataupun online, harga memang prioritas paling utama, apalagi untuk konsumen yang punya budget pas. Harga mungkin akan menjadi yang paling sering dilirik, karena biarpun produk yang Anda jual bagus, tapi kalau di toko sebelah, harganya lebih murah, maka siap-siap kehilangan pelanggan. Biasakan update informasi mengenai harga produk-produk online Anda secara berkala, bisa jadi akan membuat Anda lebih tahu mengenai kisaran harga yang pantas dan waktu yang cocok untuk menawarkan diskon.

8. User Friendly

Sederhana, mudah dan minimalis. Rasanya ketiga hal ini menjadi tren di toko-toko online di luar negeri. Semakin sederhana, end user akan semakin mudah untuk mengakses toko online Anda. Tentu para calon konsumen akan lebih nyaman berbelanja di toko online yang mudah dimengerti cara aksesnya ketimbang yang rumit dan banyak gambar penuh sesak di pampang di sana. Tak jarang banyak calon konsumen yang belum terlalu paham internet, namun ingin mencoba belanja online.

9. Percantik Desain Visual

Visualisasi desain toko online yang bagus, akan membuat ‘cuci mata’ para calon konsumen menjadi lebih nyaman. Mereka pun akan betah berlama-lama menatap katalog produk yang sudah Anda sediakan.

Tampilkan juga Fitur Pembanding Produk, dimana ada 2 produk sejenis dengan beda merk ataupun harga bisa dibandingkan, sehingga calon pembeli akan bisa memilih mana yang lebih cocok dengan kebutuhannya. Akan lebih bagus lagi kalau ditampilkan pula, Rekomendasi Produk yang mana produk-produk pilihan ini ditampilkan berdasarkan personalisasi pengguna, mana yang lebih sering ia lihat atau yang sudah ia belanjakan. Dengan fitur ini, calon konsumen akan semakin dimanjakan sehingga ia akan lebih mudah membeli produk mana yang ia butuhkan tanpa harus mencarinya terlebih dahulu. Mencari tentu akan membutuhkan waktu, sedangkan para calon konsumen Anda bisa saja sibuk dan ingin cepat-cepat membeli apa yang mereka butuhkan saat itu juga.


10. Resolusi

Resolusi 1024×768, banyak sekali website toko online berprinsip kuno karena masih saja terus menggunakan resolusi tersebut. Padahal saat ini sudah banyak resolusi yang lebih kecil atau yang lebih besar seukuran 1280, 1440 ataupun 1600. Banyak calon pengunjung yang akhirnya dipaksakan melihat website yang tidak sesuai ukuran layarnya, sehingga dengan melihatnya saja, calon konsumen menjadi kurang nyaman berbelanja.

Tak jarang pula kebanyakan website toko online, hanya memasang sedikit produk di bagian kategori. Hal ini rasanya amat mubazir. Karena banyak dari netter malas membuka halaman satu per satu. Para netter lebih tertarik untuk menggeser scroll ke bawah ketimbang harus membuka halaman satu demi satu untuk memilih produk yang dibutuhkannya.

11. Perbanyak Animasi, Kurangi Loading Time

Poin ini tampaknya agak dilema, dimana Anda harus memperbanyak animasi dan mengurangi waktu loading satu halamanwebsite. Perkembangan teknologi website saat ini semakin pesat. Gunakanlah teknologi AJAX, kurangi penggunaan Flash. Bisa Anda bayangkan ketika Anda memasang produk dengan animasi-animasi Flash di dalamnya untuk mempercantik. Sayangnya si konsumen tidak menginstall Flash, maka animasi ini tak akan muncul, justru akan membuat ruang kosong saja nantinya.

Tentu saja animasi AJAX yang ditampilkan ini tidak kalah cantiknya. Dari sekedar menampilkan menu dinamis, konten dinamis sampai menampilkan galeri. Bahkan membuat website lebih ringan dan cepat diakses. Semakin cepat website dibuka, calon konsumen pun akan semakin sering mengunjungi toko online Anda. Mereka akan datang lagi dan datang lagi. Animasi AJAX di sini akan bisa mempercantik website toko online Anda tanpa memberatkan waktu loading page website toko online Anda.


12. Tipografi

Susunan huruf dan tipe huruf, hal kecil memang tampaknya, tapi huruf memerankan peranan sangat besar. Huruf yang cocok digunakan di dalam satu website akan memperkuat kesan dan pesan yang disampaikan pada pengguna.

Masih banyak sekali website toko online yang menggunakan huruf-huruf yang aman di browser. Tentunya hal ini membuat para designer terbatas menggunakan huruf. Tak jarang pula, akhirnya huruf ini terpaksa ditempelkan pada gambar agar di browser tetap tampil sesuai yang diinginkan. Hmm, tentu ini bukan solusi yang baik. Untungnya HTML5 sudah mulai unjuk gigi dan memberikan solusi ciamik sehingga menggunakan teknologi seperti TypeKit dapat membantu Anda memberikan kesan yang cocok dari toko online Anda. Misalkan Anda menjual produk-produk untuk para wanita, maka akan cocok bila Anda gunakan huruf yang luwes dan terkesan feminin.


13. Percantik Katalog

Toko online yang modern saat ini rata-rata menggunakan setidaknya 75% halaman untuk menampilkan katalog produknya, selebihnya akan digunakan sebagai navigasi halaman ataupun ruang kosong.

Katalog tidak hanya terdiri dari kata-kata saja, tapi tentu lebih dipercantik oleh gambar. Nah, gambar ini punya kekuatan yang cukup besar untuk menarik minat calon konsumen. Kalau Anda memasang gambar yang buram dan tidak menarik, pasti tidak akan menarik simpatik konsumen. Tampilkanlah gambar yang semenarik mungkin, dengan tata letak tidak bertabrakan dengan tulisan. Sehingga mata akan betah untuk berlama-lama menatapnya.

Tunggu apalagi? Segeralah praktekkan tips-tips di atas supaya toko online Anda menjadi laris manis di pasaran.

Source
Alkin System